Negara – Semua penumpang dan barang yang masuk ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk dipastikan menjalani pemeriksaan ketat sesuai prosedur tetap (Protap) yang ada.
Kasat Pol PP Provinsi Bali Dewa Dharmadi memastikan itu saat sidak ke Pelabuhan Gilimanuk sekaligus menyerahkan bantuan APD untuk petugas jaga pada Posko Terpadu
Sidak dilakukan menindaklanjuti informasi yang ramai diberitakan di media sosial, adanya orang masuk Bali lolos tanpa pemeriksaan di pos-pos jaga pada pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk.
Sidak dilaksanakan Sabtu (18/4.2020) melibatkan unsur Dinas Perhubungan, TNI/POLRI, Adpel Pelabuhan, KKP dan Satgas Gotong Royong Desa Adat setempat. Tidak benar itu. Tentu ini menjadi perhatian khusus Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali.
“Semua dilaksanakan sesuai arahan dan pedoman yang dikeluarkan Gubernur Bali” ujar Dharmadi didampingi Kadis Perhubungan Gde Samsi Gunarta selaku Koordinator Bidang Transportasi Publik dan Pintu Masuk Bali.
Sidak untuk mengetahui langsung dan memastikan bahwa tahapan-tahapan pemeriksaan pengisian formulir, pemeriksaan suhu badan sekaligus pelaksanaan rapid test oleh KKP di terminal kedatangan pelabuhan kepada orang-orang masuk Bali.
Pemeriksana penumpang yang berasal atau sempat melakukan perjalanan dari daerah zona merah benar-benar dilaksanakan dengan baik.
“Rata-rata setiap harinya 200 sampai 250 orang / penumpang di rapid test hasilnya negatif, nampak di lapangan jumlah arus keluar masuk barang dan orang jauh menurun dibanding sebelum adanya virus Corona merebak di Indonesia,” ungkapnya.
Semua sudah berjalan sesuai Protap bahkan ada yang dikembalikan paksa ke kapal bila ditemukan ada orang tanpa tujuan yang jelas masuk wilayah Bali.
Petugas terpadu pengamanan di pelabuhan sudah sangat maksimal dalam melaksanakan tugas-tugasnya di lapangan. Ada 2 lapis pemeriksaan, sudah dilakukan, sepertinya peluang untuk bisa lolos pemantauan rasanya kecil kemungkinan ada.
Jika ada lolos sekalipun, nantinya bakal terjaring di terminal bus antar provinsi ataupun di terminal antar kota. “Bila masih ada yang lolos pasti terjaring oleh satgas gotong royong di masing-masing desa kelurahan di kabupaten kota di wilayah Bali,” tandasnya.
Pihaknya mengapresiasi petugas gabungan terpadu di Pelabuham Gilimanuk yang selama ini bertugas di lapangan tanpa mengenal lelah dan tanpa mengenal waktu, selama 24 jam konsisten bersinergi melaksanakan tugas tugasnya.
Besar harapannya situasi kembali normal seperti sebelumnya.
Pada kesempatan itu ke dua pejabat Provinsi Bali ini mengingatkan kepada masyarakat baik dari luar Bali maupun warga Bali janganlah berpergian dulu ke luar rumah, keluar kota bahkan keluar daerah jika tidak ada urusan yang sangat penting dan mendesak untuk sementara waktu sampai semua kembali keadaan normal.
Jajarannya sudah hampir dua bulan kami bergelut dalam tugas kemanusiaan. Semakin hari, semakin berat, tapi semua masih terjaga semangatnya.
“Semua karena rasa empati untuk peduli sesama walau banyak orang lain diluar sana selaku penonton gusar dan nyinyir dengan apa yang sudah kita kerjakan dengan sukarela, berpeluh, lelah tak mengenal waktu dan berhadapan dengan resiko,” tandasnya.
Ditegaskan, petugas tidak butuh penghargaan tidak juga butuh panggung untuk sebuah jabatan.
“Mereka semua tak butuh pengakuan berlebihan atas kerja ini. Modal mereka hanyalah doa untuk semua umat manusia agar keadaan kembali normal seperti semula,” demikian Dharmadi. (rhm).