PMKRI Denpasar Tegaskan Siap Kawal Pilgub Bali 2018

30 Juli 2017, 08:28 WIB

DENPASAR – Presdium Gerakan Kemasyarakatan (PGK) PMKRI Denpasar, Aristo Muliady Waku menegaskan organisasi esktra kampus ini akan mengawal proses Pemilihan Gubernur Bali 2018.

“Kami akan mengawal kontestasi, demokrasi harus jadi ikhtiar dari manusia-manusia yang berkehendak baik. PMKRI Denpasar akan mengawal proses Pilgub Bali 2018,” tegasnya pada MOF dan RAKERCAB, Sabtu (29/7/2017).

Dia berasalan, karena sebagai mahasiwa mereka hanya ingin proses politik apapun, termasuk Pilgub kali ini berjalan secara baik. “Kami berharap Pilgub Bali diselenggarakan untuk menempuh kebaikan bersama,” ungkap mahasiwa Universitas Saraswati Semester akhir ini.

Sementara PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus, menggelar Sidang Kehormatan Penutupan Masa Orientasi Fungsionaris dan Rakercab DPC PMKRI Cab. Denpasar Santus Paulus periode 2017 – 2018 yang ditutup hingga pukul 04.00 Wita, Minggu (30/7/2017).

“Ini dikarenakan DPC dalam mengkongkritkan rekomendasi maupun ketetapan Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC) menjadi program kerja harus tepat dengan semangat rekomendasi dan ketetapan. Hal-hal substansi seperti itu memang membutuhkan waktu,” Papar, Efraim Mbomba Reda, Ketua Presidium Cab. Denpasar periode 2017-2018.

Lebih lanjut mahasiswa Universitas Warmadewa ini menjelaskan isu strategis yang akan menjadi fokus PMKRI Denpasar dalam satu tahun ini adalah Radikalisme.

“Radikalisme hari ini menyebarc dengan mudah karena kedangkalan akal. Oleh karena itu gerakan berbasis intelektual akan menjadi fokus agar masyakat Indonesia tumbuh dalam nalar yang sehat, dan otomatis akan berperilaku sehat,” Imbuhnya.

Terkait radikalisme, Presidum Hubungan Perguruan Tinggi (PHPT), Morgan Witu Leo menegaskan PMKRI Denpasar akan melakukan sosialiasi di tingkatan kampus dalam rangka menangkal gerakan rasialisme dengan gagasan-gagasan sehat.

Menurutnya radikalisme hari ini sudah menjalar sampai tingkatan kampus. “Sangat mengenaskan, karena kampus, yang seharusnya menjadi ruang untuk menelanjangi seluruh ideologi secara akademis, kini ‘berideologi,” ungkapnya. (gek)

Berita Lainnya

Terkini