Kabarnusa.com – Warga Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu (18/3) pagi dibuat geger dengan kabar penemuan mayat bayi.
Mayat bayi yang dimakan anjing tersebut dikabarkan ditemukan di vila milik Dewa Komang Budiana (47), yang berlokasi di pesisir pantai Yehembang, Mendoyo, yang sehari-harinya ditempati oleh istrinya Monica Kother (65), asal Jerman.
Informasi dikumpulkan, kabar penemuan mayat ini pertama dihembuskan warga sekitar hingga sampai di Polsek Pekutatan kemudian ke Polsek Mendoyo.
Dalam sekejap, vila milik Dewa Komang Budiana yang halamannya cukup luas dipenuhi dengan warga sekitar dan belasan personil Reskrim Polsek Mendoyo dan Buser Polres Jembrana.
Sayangnya, orok yang dicari ternyata tidak ditemukan, polisi hanya mendapati beberapa kuburan kucing di halaman vila tersebut.
“Saya tadi pagi ketemu dengan orang yang gembala bebek. Saya sempat nanya orang itu, apa ada buang anak kucing disini. Mungkin orang itu salah dengan dikira saya ngomong anak kecil,” ujar Monica yang diketahui penyayang binatang ini.
kepada polisi, Monica menuturkan, di halaman vilanya sering melihat anak kucing. Namun dia tidak tahu siapa yang membuangnya. Anak kucing tersebut dimakan sama anjing hingga mati dan dia langsung menguburnya di halaman vila.
“Beberapa waktu lalu juga ada dua anak kucing, satu digigit sama anjing saya. Tapi yang satunya saya selamatkan dan sekarang saya pelihara. Biadab itu yang buang,” tuturnya dengan bahasa Indonesia terbata-bata.
Bahkan menurutnya di depan pintu vila pernah ditemukan bangkai kucing terbungkus kresek. Namun karena dia kasihan, bangkai kucing tersebut dikubur di halaman vila layaknya kuburan manusia.
Kanit Reskrim Polsek Mendoyo AKP Gusti Komang Muliadnyana yang ditemui di TKP membenarkan pihaknya menerima informasi penemuan orok yang dimakan anjing di vila tersebut.
Namun setelah dirinya bersama sejumlah anggota mengecek TKP ternyata orok tersebut tidak ditemukan. Pihaknya juga telah menyisir semua lokasi vila namun tetap tidak menemukan mayat bayi tersebut.
“Warga yang menginformasikan pertama kali mungkin salah mendengar perkataan orang Jerman itu. Yang dibilang anak kucil, didengarnya anak kecil,” terangnya.
Namun demikian pihaknya masih menyelidik siapa penyebar informasi tersebut pertama kalinya. Karena informasi tersebut telah membuat heboh warga dan aparat kepolisian.(dar)