Positif, Patung Bung Karno Segera Direlokasi ke Taman Bung Karno

Relokasi Patung Bung Karno dan Pembangunan kembali Patung Wisnu Murti ini sebagai bukti pemenuhan janji pasangan Bupati dan Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan I Made Wirawan (Jaya-Wira) saat kampanye 1,5 tahun yang lalu sekaligus sebagai pemenuhan aspirasi rakyat Tabanan.

1 September 2022, 17:13 WIB

Tabanan Patung Bung Karno yang berada di ujung timur Jln. By Pass Soekarno sejak pertengahan tahun 2014, rencananya akan segera direlokasi (dipindah) ke Taman Bung Karno di pusat kota Tabanan. Lokasi bekas patung Bung Karno kemudiaan akan dibangun dan didirikan Patung Wisnu Murti sesuai aspirasi masyarakat Tabanan.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya didampingi Sekda Gede Susila dan pejabat Pemkab Tabanan terkait mengemukakan hal itu saat menggelar jumpa pers di Gedung Kesenian Ketut Maria, Kamis (1/9/2022) sore.

Menurut Bupati Sanjaya, pemindahan Patung Bung Karno ke Taman Bung Karno serta pembangunan Patung Wisnu Murti di perempatan Kediri murni karena aspirasi masyarakat, tidak ada nuansa politik. “Anggota DPRD Tabanan dari semua fraksi saat reses menerima aspirasi tersebut. Demikian juga kami, Bupati dan Wakil Bupati saat kunjungan ke desa juga sering menerima aspirasi dari masyarakat agar Patung Wisnu Murti kembali dibanguan di perempatan Kediri dan Patung Bung Karno dipindahkan ke Taman Bung Karno,” paparnya.

Disebutkan, untuk pemindahan Patung Bung Karno ke Taman Bung Karno akan melibatkan ahlinya yakni Tim dari I Nyoman Nuarta yang juga pembuat Patung Bung Karno tersebut. Sementara untuk pembuatan Patung Wisnu Murti akan dikerjakan oleh I Made Sudarwa, pematung dari Tabanan yang membuat patung Rama Sinta di Mengwi. “Sudah dilakukan pekeling dan upacara untuk pemindahan Patung Bung Karno dan pembangunan Patung Wisnu Murti,” ujarnya

Terkait akan segera dipindahkannya Patung Bung Karno dan dibangunnya kembali Patung Wisnu Muri, Bupati Sanjaya berharap agar kedua proyek asspirasi masyarakat tersebut bisa menjadi kado istimewa pada saat peringatan Ulang Tahun Tabanan ke 529 pada tanggal 29 November 2022 nanti. “Pada saat HUT Tabanan ke 529 nanti semoga menjadi kado istimewa karena 529 merupakan momen yang bagus karena bila dijumlahkan angkanya menjadi 16. Satu dan enam dijumlah menjadi tujuh. Yang bearti tujuan atau dalam Bahasa Bali disebut pitu, pitulungan atau pertolongan,” selorohnya

Baca juga : Tabrak Pantat Truk, Pengendara Yamaha N-Max Tewas di TKP

Selain program pemindahan patung Bung Karno dan pembangunan Patung Wisnu Murti, pada kesempatan tersebut Bupati Sanjaya juga mengungkapkan tentang program pembangunan Ruang Terbuka Hijay (RTH) di Lapngan Alit Saputra atau yang dikenal juga dengan nama Lapangan Dangin Carik. “Melalui jumpa pers ini berharap masyarakat menjadi tahu apa-apa program pembangunan APBD Tabanan tahun 2022 ini. Tidak ada program yang ditutup-tutupi,” katanya

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Tabanan Made Dedy Darmasaputra menambahkan, untuk pemindahan Patung Bung Karno serta penataan tamannya anggarannya sekitar Rp 1,4 miliar. Pembangunan Patung Winu Murti Rp 1,1 miliar dan pembangunan serta penataan RTH di Lapangan Alit Saputra Rp 1,9 miliar. ” Pemindahan, pembangunan dan penataan Patung Bung Karno kontraktornya CV Mitra Kerja Sejati, Pembangunan dan penataan Patung Wisnu Murti oleh CV Yudha Utama dan Penataan kawasan RTH LapanganAkit Saputra kontraktornya CV. Adi Mertha Utama,” paparnya.

Baca juga : IPHI Tabanan Gelar Pertemuan Silaturahim di Bedugul

Berdasarkan catatan koran ini, keberadaan Patung Bung Karno yang ada di ujung timur Jln By Pass Soekarno (perempatan Kediri) sejak dibangun pada pertengahan tahun 2014 menggantikan Patung Wisnu Murti yang sebelumnya ada memang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat itu, sempat geram karena Patung Bung Karno Putra Sang Fajar yang rencananya diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri batal dilakukan meski persiapan sudah dilakukan dengan matang.

Bupati Eka Wiryastuti saat itu, Senin (30/6/2014) kontan berorasi di atas panggung dan menyatakan bahwa masyarakat telah lupa sejarah. “Kita tidak akan hidup kalau tidak ada beliau (Soekarno), hati dan baju boleh beda, tapi kita tetap satu,” ujarnya saat itu. ***

Artikel Lainnya

Terkini