Lanjut Presiden Jokowi, dalam kondisi yang penuh tekanan tersebut, media-media arus utama harus secepatnya bertransformasi, harus makin inovatif, meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat.
Media arus utama juga harus membanjiri kanal-kanal dan platform-platform dengan berita-berita baik, mencerdaskan dan mengisi konten-konten yang berkualitas, dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang-peluang yang ada.
“Pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa, menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi dan mampu berselancar di tengah-tengah perubahan, mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat dan tetap akurat, dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas kita,” tuturnya.
Ekonomi Bali Tumbuh Minus 2,47 Persen di Tahun 2021
Ekosistem industri pers harus terus ditata. Iklim kompetisi yang lebih seimbang harus terus diciptakan, perusahaan platform asing harus ditata dan diatur agar makin baik tata kelolanya, serta aturan bagi hasil yang adil dan seimbang antara platform global dan lokal harus diperkuat.
“Kedaulatan informasi harus diwujudkan untuk kita bersama-sama. Kita harus perkuat ekosistem industri pers nasional yang sehat, membangun dan memperkuat platform nasional periklanan, menciptakan platform video nasional agar tidak sepenuhnya tergantung pada platform video-video asing,” katanya menegaskan.
Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar bagi produk teknologi digital global.
Doxing dan Label Hoax terhadap Karya Jurnalistik Ancaman Serius Kebebasan Pers