Gianyar – Malam istimewa bagi Tuksedo Studio Bali sebagai tuan rumah dengan kehadiran Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem dalam dinner Roundtable FIA Region II Kawasan Asia Pasifik Senin 18 September 2023 malam.
Sebelumnya, Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem bersama seluruh FIA Mobility Member se-Asia Pasifik dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) menyelenggarakan Roundtable Federation Internationale de L’Automobile (FIA) Region II Kawasan Asia Pasifik di Intercontinental Bali Resort, Jimbaran, Badung, pada 18 hingga 19 September 2023.
Ajang ini mempertemukan seluruh FIA Mobility Member se-Asia Pasifik yang digelar setiap tahun dan pada Roundtable FIA Region II Kawasan Asia Pasifik dihadiri lebih dari 70 delegasi dari 14 negara dan pembicara dari 14 klub.
Para delegasi pertemuan yang berlangsung selama dua hari tidak hanya membahas keberlanjutan di sektor mobilitas di kawasan Asia Pasifik, namun juga memiliki fokus pada keselamatan pengendara di jalan raya, komunitas, kendaraan listrik dan pariwisata.
Seluruh delegasi setelah pertemuan tingkat dunia itu, diajak dinner atau makan malam di Tuksedo Studio.
Wakil Ketua Umum Bidang Mobilitas IMI Rifat Sungkar mengatakan, malam ini dirinya hendak membuat surprise sehingga para delegasi menyalami Founder dan Co-founder Tuksedo Studio.
Pada kesempatan itu, Rifat Sungkar menyatakan, event internasional itu memiliki arti spesial karena untuk pertama kalinya Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem hadir dalam Roundtable FIA Region II Kawasan Asia Pasifik.
Kepada dirinya, Mohammed Ben Sulayem datang menyatakan dengan koleksi mobil ini dirinya belum pernah melihat industri seperti ini (Tuksedo Studio).’
“Jadi bangga sekali Indonesia punya industri yang dipimping oleh Gusti dan Pak Pudjie. Di sini kita tunjukkin kalau Indonesia hebat dalam kerajinan,” imbuh Rifat Sungkar di sela-sela acara di Tuksedo Studio.
Lebih lanjut, tujuan Roundtable bertajuk “Partnership for Impact” ini untuk mempererat kolaborasi antar klub. Selain itu, menegaskan IMI tidak hanya menjadi ajang olahraga prestasi otomotif, namun juga mobilitas khususnya keselamatan jalan raya.
“Sejumlah klub FIA berkolaborasi dan bekerjasama dalam program keselamatan jalan raya,” sambung Rifat Sungkar.
Lebih penting lagi, IMI bakal menjadi mitra strategis pemerintah dalam bidang keselamatan jalan raya.
Memen penting Roundtable FIA Region II ini memberikan kesempatan delegasi menikmati berbagai kuliner khas dan pertunjukan kesenian Bali.
Dari sambutan para para delegasi, kata Rifat Sungkar, mereka mengapresiasi mahakarya dari Tuksedo Studio ini sebagai mobil-mobil klasik ciptaan sendiri dan sama dengan asli.
Menyampaikan kembali apa yang dikatakan Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem bahwa dirinya memiliki mobil merek sama aslinya, namun chrome-nya tidak sebagus besutan di Tuksedo Studio.
Saking takjubnya, Presiden FIA menanyakan di mana memproduksi mobil tersebut.
Tidak hanya itu, beberapa delegasi juga banyak yang menanyakan apa ada produksi mobil yang ekspor dan seperti berapa lama proses produknya.
Disampaikan Rifat Sungkar, apa yang dipersembahkan putra-putra Indonesia di Tuksedo Studio telah membuka mata dunia. Jika sebelumnya, tidak bisa kita menterjemahkan perjalanan ini menjadi ‘sales; namun setidaknya ingin menunjukkan bahwa Indonesia itu bisa membuat suatu karya kelas dunia.
Atas apresiasi yang tinggi itu, Co-founder Tuksedo Studio Laksmana Gusti Handoko mengatakan Tuksedo Studio bukan restoran dan restoran. Melainkan, Tuksedo Studio dipercaya menjadi tuan rumah dinner Roundtable FIA Region II Kawasan Asia Pasifik dan ini menjadi suatu kebanggaan.
“Dari tempat di sebuah Desa Ketewel, Gianyar, yang bukan desa wisata tapi dipercaya seperti ini bagi saya sebuah kebanggaan,” katanya menegaskan.
Kendati para delegasi menggelar acara utama di Jimbaran namun mereka jauh-jauh datang ke Desa Ketewel. “Ini bentuk apresiasi buat pekerja di sini,” ujar Laksamana Gusti Handoko.
Menyoal adakah yang tertarik memesan mobil di Tuksedo Studio, dia mengaku banyak sekali yang ingin memesan.
Hanya saja, kata Laksamana Gusti Handoko, target perhelatan di Tuksedo Studio bukan untuk mengejar nilai transaksi.
“Emosional value lah yang ditarget pada acara ini, ” imbuh Laksmana Gusti Handoko dalam acara yang dihadiri Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali I Gusti Ngurah Anom atau yang akrab dipanggil Ajik Krisna
Kesempatan berharga saat dinner itu juga dimanfaatkan Tuksedo Studio memperkenalkan sebuah maket, konsep atau rancangan mboil klasik dari Tuksedo Studio.
Diakui Laksamana Gusti Handoko , konsep yang akan dibuat, namun bisa dikatakan konsepnya belum atau jauh dari matang. Meskipun diakuinya ada rencana memproduksi karya mobil klasik asli desain Tuksedo Studio pada tahun depan.
“Kenapa kita rilis di sini bukan untuk jualan tapi kita ingin diskusi, minta pendapat bagusnya seperti apa jika konsepnya seperti ini,” dalih pria berkaca mata dengan dandanan smart khas anak muda itu.
Pada momen pennting itu pula, IMI berkomitmen mengembangkan inovasi dan strategi kegiatan Keselamatan Jalan dan Pariwisata secara kolaborasi dengan pemangku kepentingan, Kementerian Perhubungan, Bea Cukai dan industri otomotif yang melibatkan UMKM.***