“Jika ini dibangun, ini akan menjadi salah satu dam tertinggi di Indonesia dan nomor dua tertinggi di dunia juga. Kita akan menyuplai listrik untuk dari energy green-nya dari renewable energy-nya untuk ke kawasan industri di Tanah Kuning ini melalui PT Kelik,” ujar Antony.
Senada, PT Adaro Energy Tbk turut berkomitmen untuk masuk dan membangun industri aluminium dalam negeri.
Selain bermanfaat untuk mengurangi impor, keberadaan industri aluminium di Kalimantan Utara juga diharapkan dapat mendatangkan banyak investasi serta menciptakan lapangan pekerjaan.
Angkat Produk Holtikultura, Karangasem Gelar Festival Kelapa Internasional
“Apabila kita memiliki industri aluminium, kami juga berharap nantinya industri otomotif seperti body, sasis, yang membutuhkan aluminium bisa dibuat juga di Kaltara ini. Jadi sungguh besar harapannya, kami sangat semangat, dan berharap project ini sangat sukses,” ungkap Ario Rachmat selaku Wakil Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk.
Selain sejumlah perusahaan yang berinvestasi, masyarakat sekitar kawasan industri juga antusias dengan adanya pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Mereka berharap pembangunan kawasan industri tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Menteri PPN Berikan Gubernur Bali Penghargaan Bidang Ekonomi Hijau dan Rendah Karbon
“Sangat antusias sekali sebenarnya, jadi memang ini dirindu-rindukan oleh masyarakat Kalimantan Utara ini apalagi di era reformasi sejak 99, memang sangat diharapkan supaya Kaltara ini bisa maju dari, atau minimal sama dengan provinsi-provinsi yang lain. Maka dengan adanya kawasan industri ini membuka tenaga kerja dan lain sebagainya untuk masyarakat Kalimantan Utara,” ucap Datu Yasir Arafat selaku Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan.***