Presiden Jokowi Harapkan Relokasi Pengungsi Gunung Sinabung Rampung Tahun 2018

15 Oktober 2017, 09:24 WIB
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi rumah hunian pengungsi Gunung Sinabung Sumatra Utara/foto:bnpb

KARO – Presiden RI Joko Widodo menegaskan relokasi untuk 1.873 KK pengungsi Gunung Sinabung Sumatra Utara diharapkan rampung tahun 2017. Hal itu disampaikan Jokowi saat berkunjung ke rumah hunian tetap pengungsi erupsi Gunung Sinabung, yang berada di kawasan Siosar, Kabupaten Karo, Sabtu (14/10/2017).

Selain melihat masyarakat pengungsi yang direlokasi, juga melakukan dialog. Di tempat relojasi ini, terdapat 370 KK yang berasal dari Desa Bekerah, Simacem dan Sukameriah.

“Relokasi untuk 1.873 KK kita harapkan selesai tersebar di 14 hamparan pada akhir tahun ini. Sisanya kurang lebih 1.080 KK akan kita selesaikan tahun depan karena sudah ada penetapan dari Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutahan) mengenai lokasi yang akan digunakan,” kata Kepala Negara.

Jokowi mengungkapkan setelah berdialog di lokasi pengungsian dengan 370 rumah yang dihuni warga, mendapat gambaran bahwa mereka telah menggarap lahan pertanian dengan kentang dan sudah berproduksi.

Dalam kesempatan sama, Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, relokasi bagi pengungsi dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama selesai untuk 170 KK di Siosar.

Tahap kedua untuk 1.682 KK dan tambahan 181 KK dilakukan relokasi mandiri di 14 hamparan lahan yang ditargetkan selesai pada akhir 2017 ini.

“Tahap ketiga akan menampung 1.098 KK akan selesai pada 2018. Relokasi lahan pemukinan juga digunakan sebagai lahan pertanian. Masing-masing kepala keluarga menerima setengah hektare lahan,” ujar Willem.

Pada relokasi tahap ketiga pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung adalah warga dari Desa Mardinding, Desa Sukanalu, Desa Sigarang-Garang dan Dusun Lau Kawar yang rencananya ditempatkan di kawasan Desa Siosar, Kecamatan Merek.

Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BNPB Willem Rampangilei, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan Bupati Karo dalam peninjauan relokasi di Siosar.

Penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung memang kompleks masalahnya. Gunungnya meletus terus. Sejak 2013 sampai sekarang hampir setiap hari meletus. Belum ada tanda-tanda letusan akan berakhir.

Tidak dapat diprediksikan kapan letusan akan berhenti. Sebelumnya Gunung Sinabung tidak pernah meletus selama 1.200 tahun. Tahun 2010, tiba-tiba meletus freatik hingga tahun 2011. Berhenti sesaat, kemudian tahun 2013 meletus menerus hingga sekarang.

BNPB terus memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak erupsi. Total bantuan dana yang telah disalurkan oleh BNPB untuk penanganan letusan Gunung Sinabung sejak 2013 hingga September 2017 sebesar Rp 589,1 milyar.

Dana ini untuk penanganan darurat maupun rehabilitasi dan rekonstruksi. (des)

Berita Lainnya

Terkini