![]() |
Presiden Jokowi saat meninjau Pulau Rinca, dalam kunjungan kerja di hari kedua di Provinsi Nusa Tenggara Timur /biro pers setpres |
Labuan Bajo – Presiden Joko Widodo ingin mengintegrasikan kawasan pariwisata Labuan Bajo, Pulau Komodo dan Rinca di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meninjau Pulau Rinca, dalam kunjungan kerja di hari kedua di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Kamis, 11 Juli 2019.
Pulau Rinca, merupakan salah satu kawasan yang berada di dalam Taman Nasional Komodo. Pulau ini merupakan salah satu kawasan yang menjadi favorit para wisatawan untuk melihat kehidupan komodo di alam bebas selain Pulau Komodo.
Dari dermaga di Pantai Waecicu, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Rinca dapat ditempuh dengan perjalanan menggunakan kapal cepat dalam waktu 45 hingga 60 menit. Dari dermaga, Presiden beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo lepas sauh menuju Pulau Rinca.
Setibanya di dermaga Pulau Rinca, Presiden disambut oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang, dan diberikan paparan singkat mengenai kondisi pulau tersebut.
“Kita ini ingin melihat secara makronya untuk kawasan Labuan Bajo dan sekitarnya. Artinya, Labuan Bajo ada Pulau Komodo, ada Pulau Rinca, kemudian ada lautnya sehingga pembenahan kawasan pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung itu (harus) terintegrasi semuanya,” ujar Presiden Jokowi.
Pengembangan kawasan Taman Nasional Komodo ke depan akan dibuat lebih terintegrasi antara satu lokasi wisata dengan lainnya di Priovinsi NTT. Menurut Jokowi, rancangan pengembangan kawasan tersebut, akan segera dibahas dengan kementerian dan pihak-pihak terkait.
“Rancangan besar ini yang sebentar lagi akan kita buatkan rapat terbatas sehingga grand design-nya itu betul-betul sambung antara Labuan Bajo, Rinca, Komodo, lautnya, semuanya terdesain dengan baik dan dikerjakan tidak parsial,” ucapnya.
Kepala Negara mengingatkan akan prinsip konservasi dan memperhatikan daya dukung Taman Nasional Komodo agar tidak membahayakan lingkungan alam di sana. Presiden berpandangan bahwa diperlukan pemisahan yang jelas antara zona konservasi dan turisme di kawasan tersebut.
Rencananya, Presiden melanjutkan, kunjungan wisatawan di kawasan Taman Nasional Komodo tersebut akan menerapkan sistem kuota untuk menjaga keberlangsungan dan keseimbangan lingkungan setempat.
“Saya tadi sudah sampaikan ke Kepala Balai untuk betul-betul dihitung daya dukungnya. Ini adalah kawasan konservasi sehingga nanti akan kita buat desain besar, rancangan besar, mana yang untuk turis, mana yang untuk konservasi, mana yang dikuota, mana yang tidak,” tuturnya.
Pemerintah memberikan dukungan penuh atas pengembangan yang lebih terintegrasi di kawasan Taman Nasional Komodo yang memang ditargetkan bagi wisatawan premium itu. Beberapa pembenahan fasilitas atau infrastruktur pendukung pariwisata di NTT sedang direncanakan pemerintah.
“Saya kira nanti urusan dermaga mau kita benahi. Urusan fasilitas-fasilitas kecil yang mendukung saya kira nanti semuanya (dibenahi). Itu yang saya sampaikan rancangan besar. Jadi tidak parsial. Termasuk kebutuhan air, itu semuanya tadi sudah kita bicarakan di situ,” tandasnya.
Dari Pulau Rinca, Presiden Joko Widodo dan rombongan langsung menuju dermaga Philemon Labuan Bajo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, untuk meninjau rencana pengembangan pelabuhan tersebut.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, menyimak pemaparan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R. Agus Purnomo. (rhm)