![]() |
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana saat menghadiri jalan sehat di Kota Makassar/foto: biro pers setpres |
MAKASSAR– Ada tiga aset terbesar yang dimiliki Indonesia yakni persatuan, persaudaraan dan kerukunan antaranak bangsa.
Presiden Joko Widodo menegaskan. untuk membangun bangsa Indonesia maka diperlukan persatuan, persaudaraan, dan kerukunan.
Tiga hal itulah yang menurut Presiden merupakan aset terbesar bangsa Indonesia. Selain itu, semangat untuk bekerja keras dalam membangun bangsa terus digelorakannya.
Dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya menumbuhkan semangat bekerja keras termasuk ketika memberikan sambutan di hadapan puluhan ribuan orang di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 29 Juli 2018.
“Marilah kita isi negara ini dengan militansi yang tinggi untuk pembangunan, bekerja keras, produktivitas kita kerjakan bersama-sama,” kata Presiden selepas acara Jalan Sehat Sahabat Rakyat Indonesia untuk Asian Games 2018.
Sekali lagi, Jokowi menitipkan untuk Makassar, untuk Sulawesi Selatan, untuk Sulawesi dan untuk seluruh Indonesia.
“Marilah kita jaga bersama-sama aset bangsa ini yaitu persatuan, kerukunan dan persaudaraan,” katanya menegaskan.
Jokowi melanjutkan, pagelaran politik seperti pilkada di daerah seharusnya tidak menyebabkan perpecahan. Masyarakat harus rukun kembali meski berbeda pilihan dalam pesta demokrasi tersebut.
“Sekali lagi bapak ibu sekalian, saudara-saudara sekalian yang saya hormati, marilah kita setelah melaksanakan pilihan bupati, pilihan walikota, pilhan gubernur, kita bersama-sama membangun negara ini,” lanjutnya.
Mantan Wali Kota Solo itu juga mengingatkan masyarakat untuk tidak saling mengejek, mencemooh, atau menjelekkan karena kita adalah saudara sebangsa dan setanah air.
“Karena budaya timur kita, budaya negara kita adalah penuh dengan kesopan-santunan, penuh dengan etika, penuh dengan nilai-nilai agama, penuh dengan nilai-nilai budaya yang sangat-sangat santun dan sangat ramah,” tutupnya,
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Sosial Idrus Marham, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Sumarsono, dan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdan Pomanto. (rhm)