Presiden Jokowi: Sudah Sunatullah, Bangsa Indonesia Beragam Jangan Saling Menjelekkan

21 Oktober 2018, 08:43 WIB
jokowi%2Bdi%2Bponpes
Presiden Jokowi saat bersilaturahmi dengan para kiai dan santri Ponpes Bugen Al-Itiqon, Semarang/foto:biro pers setpres

SEMARANG – Indonesia dibangun dengan keragaman antaragama, suku, daerah bahkan sudah menjadi Sunatullah karenanya jangan saling menjelekkan antarsesama anak bangsa. Ajakan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat bersilaturahmi dengan para santri dan pengurus Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon, Semarang, Jawa Tengah.

Kata Kepala Negara, sebagai sebuah bangsa, Indonesia dianugerahi Allah beragam perbedaan, mulai dari perbedaan suku, agama, adat, tradisi, hingga bahasa daerah. “Oleh karena itu, toleransi antarsuku, antaragama, dan antardaerah mutlak diperlukan bangsa Indonesia,” tegasnya Sabtu, 20 Oktober 2018.

Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, kembali mengajak semua pihak untuk saling menghormati dan saling menghargai dengan sesama.

“Sudah menjadi sunatullah bahwa bangsa ini memang beragam, berbeda-beda. Jangan sampai antaragama, antarsuku, antardaerah menjelekkan, mencela, tidak saling menghargai tidak saling menghormati,” katanya menegaskan.

Mantan Wali Kota Solo itu, kembali mengingatkan bahwa aset terbesar bangsa Indonesia adalah kerukunan, persatuan, dan persaudaraan. Bangsa Indonesia akan maju dan bisa menjadi negara besar dan kuat jika kita bisa menjaga persatuan.

Ia mencontohkan pencapaian kontingen Indonesia di Asian Games dan Asian Para Games 2018 yang baru saja selesai digelar. Walaupun pada awalnya banyak yang pesimistis bahwa Indonesia tidak akan bisa berprestasi, tapi berkat kerja keras semua pihak.

Alhasil, Indonesia bisa bertengger di peringkat keempat pada Asian Games dan peringkat kelima pada Asian Para Games.

“Coba kita lihat waktu badminton ada yang lihat agamanya apa, sukunya apa? Enggak ada, hanya untuk satu yaitu Merah Putih, Indonesia Raya, negara kita tercinta. Waktu silat enggak ada yang menanyakan itu pesilat dari daerah mana, dari suku mana? Enggak ada. Inilah yang dibutuhkan negara ini, sebuah persatuan yang kuat, sebuah kerukunan yang kuat,” tukasnya.

Pada bagian akhir, Presiden mengajak semua pihak, utamanya pondok pesantren, untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki karakter.

“Tadi saya baca sekilas misi Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon ini adalah membangun santri yang berakhlakul karimah dan membangun santri yang berkarakter _ahlussunnah wal jamaah_, saya rasa ini adalah sebuah visi ke depan yang sangat baik dan marilah kita wujudkan bersama-sama,” demikian Jokowi.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana pada silaturahmi di Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon ini, antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Pimpinan Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon KH. Ubaidillah Shodaqoh. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini