Presiden Jokowi Tak Ingin Masyarakat Menunggu Sertifikat Tanah Sampai 150 Tahun

25 September 2018, 18:44 WIB
jokowi%2Bsertifikat%2B1
Presiden Joko Widodo menargetkan 9 juta sertifikat atas bidang tanah masyarakat dikeluarkan tahun 2019/foto:biro pers setpres

BOGOR – Presiden Joko Widodo mengungkapkan jika setiap tahun hanya 500 ribu sertifikat tanah yang diterbitkan sementara masih ada sekira 80 juta bidang tanah yang belum bersertifikat maka masyarakat akan menunggu hingga 150 tahun untuk menuntaskan masalah sertifikat tanah.

Untuk itu, secara bertahap Kepala Negara menaikkan target penerbitan untuk bisa mempercepat penuntasan sertifikata atas bidang tanah masyarakat. Jokowi ancang-ancang memasang target hingga 9 juta sertifikat penerbitan sertifikat hak atas tanah rakyat pada tahun 2019.

Target jutaan sertifikat yang harus diterbitkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional terus meningkat setiap tahunnya. Sejak awal pencanangan, target penerbitan 5 juta sertifikat hak atas tanah rakyat telah ditetapkan dan terpenuhi. Untuk tahun ini, jumlah tersebut bertambah menjadi 7 juta sertifikat.

Meski terus bertambah, Presiden meyakini bahwa target tersebut mampu kita capai. “Tahun depan 9 juta sertifikat harus keluar. Saya yakin insyaallah bisa. Kita ini kalau sudah dikejar, diberi target, nyatanya juga bisa,” kata Presiden di Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, (25/9/2018).

Melihat banyaknya bidang tanah yang belum bersertifikat, yakni mencapai 80 juta bidang, target besar tersebut memang diperlukan. Pemerintah selama ini, hanya mampu menerbitkan 500 ribu hingga 600 ribu sertifikat tiap tahunnya. Tentu membutuhkan waktu yang sangat lama bila tidak segera dilakukan pembenahan.

“Setiap tahun kita ini hanya keluar sertifikat 500-600 ribu di seluruh Tanah Air. Saya hitung kalau setahun hanya 500 ribu sementara masih kurang 80 juta berarti Bapak/Ibu harus menunggu 160 tahun,” demikian Jokowi. (des)

Artikel Lainnya

Terkini