BULELENG– Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nomor 1923/SK/Ban-PT/Akred/VIII/2018 Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Hindu Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja telah terakreditasi dengan peringkat B.
Program Studi Pendidikan Agama Hindu ( STAH) Akreditasi tersebut, merupakan salah satu kemajuan signifikan bagi STAHN karena baru dua tahun berdiri sudah dapat menuntaskan akreditasinya dengan menyabet predikat baik.
Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Prof. Dr. I Made Suweta mengatakan, akreditasi Prodi Pendidikan Agama Hindu merupakan titik awal program akreditasi bagi semua prodi yang ada di institusi pendidikan tinggi agama negeri satu-satunya di Buleleng itu.
“Prodi-prodi lainya akan segera pula terakreditasi. Untuk PGSD tinggal menunggu jadwal visitasi. Setelah itu menyusul yang lain (prodi),” papar Suweta kepada wartawan Jumat (27/7/2018).
Kendati gedung Perguruan Tinggi Negeri ini belum finising, namun pemerintah menganggarkan dananya sebesar Rp6 miliar untuk pembangunan gedung bertingkat yang nantinya memiliki fasilitas terbaik di Kabupaten Buleleng.
Suweta menjelaskan, setelah dinegerikan dan terpisah dari Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar pada 2016 lalu , STAHN memprioritaskan akreditasi sebagai salah satu program penting dan urgensi untuk dituntaskan.
Dikatakana, akreditasi program studi merupakan salah satu komponen penting menilai mutu suatu perguruan tinggi melalui prodi-prodi yang ada.
Melalui akreditasi akan dapat dipantau mengenai profil lulusan, tenaga pendidik, kurikulum, kerja sama dan juga tulisan-tulisan dosen begitu juga terkait luaran (output) Prodi bersangkutan.
Melalui akrediatasi juga sekaligus menjawab keragu-raguan masyarakat mengenai status keberadaan STAHN Mpu Kuturan. Baik dari sisi kelembagaan maupun akreditasi.
Belakang, sebagian masyarakat menengah kebawah masih meragukan akan eksistensi perguruan tinggi tersebut utama terkait akreditasi prodi-prodinya.
Masyarakat sebenarnya harus bangga dengan keberadaan STAHN sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di tanah air. Tetapi ini malah ada yang meremehkan namun itu hanya sebagian kecil oknum.
Karenanya, dengan hasil akreditasi dan tinggal menyusul hasil akreditasi prodi lainnya.
Lebih lanjut, Suweta mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk bergabung bersama STAHN dengan memanfaatkan beasiswa yang ada.
Pendaftaran mahasiswa baru diperpanjang hingga gelombang ketiga pada awal September 2018.
“Mari bergabung bersama kami sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Bali. Manfaatkan peluang ratusan beasiswa yang ada. Mulai dari jenis beasiswa Bidikmisi, PPA dan BBM,” ajaknya.
Sebagai masyarakat, masyarakat Bali sebagai pusat Hindu nusantara harus memiliki rasa jengah untuk mengabdi dan sutindih terhadap ajaran agamanya.
STAHN memegang peranan itu. berfokus bidang pendidikan guna mengangkat kemampuan Sumber Daya Manusia Hindu utama terkait pemahaman ajaran agama.
“Jangan sampai masyarakat hanya paham dalam tataran upakara saja, tetapi lemah pada etika dan susila. Inilah kelemahan kita selama ini,” demikian Suweta. (gde)