Setelah acara usai, Yahya Muhaimin didekati wartawan dan ditanya, “Kapan Bapak akan dikukuhkan sebagai Guru Besar seperti Pak Amien Rais?,” ucap Purnawan Basundoro menirukan lontaran wartawan.
Lalu, dengan lugas Yahya Muhaimin menjawab bahwa Menteri Pendidikan Nasional melarang untuk menetapkan dirinya sebagai Guru Besar.
Saat itu Yahya Muhaimin tengah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional. Dengan demikian, Yahya Muhaimin yang melarang dirinya sendiri untuk mendapatkan jabatan Guru Besar. Percakapan antara wartawan dengan Yahya Muhaimin waktu itu ditulis di beberapa surat kabar.
Program Kampus Merdeka, UGM Pilih XLFL Pengisi Mata Kuliah Kepemimpinan
Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi atas jawaban tersebut. Pertama, saat seorang dosen mendapat jabatan (struktural) di luar perguruan tinggi otomatis status sebagai dosen dilepas sehingga tidak berhak menerima kenaikan Jabatan Akademik.
“Kedua, bisa saja sebenarnya Pak Yahya Muhaimin memaksakan diri memberi kenaikan Jabatan Akademik Guru Besar ke dirinya sendiri, dengan dalih bahwa status sebagai dosen masih disandangnya walaupun sedang menjabat sebagai menteri,” ucap guru besar asal Banjarnegara Jawa Tengah ini.
Kata Purnawan Basundoro, pasti hal yang mudah sebagai seorang menteri memberi instruksi ke Dirjen Dikti untuk memproses kenaikan jabatan tersebut, toh Yahya Muhaimin pada waktu itu dengan berbagai karyanya yang banyak pasti sudah memenuhi syarat sebagai Guru Besar.
Moeldoko Sebut GeNose C19 Karya UGM Ungguli Negara Lain