![]() |
Pribadi Budiono (tengah) pada acara Peluncuran Program Bali Bangkit BPR Lestari secara virtual melalui Zoom Meeting/ist |
Denpasar – Dalam mendukung upaya membangkitkan perekonomian saat
pandemi Covid-19 BPR Lestari Bali telah menyiapkan dana kredit hingga Rp1,2
Triliun bagi para pengusaha dalam “Program Bali Bangkit”.
Diketahui, dampak pandemi Covid-19 mengakibatkan terpuruknya perekonomian
termasuk Bali yang tergantung sektior pariwisata.
Kondisi yang berjalan setahun lebih itu mendasari tekat kalangan perbankan
khususnya BPR Lestari untuk berkontribusi. Sejak berdiri tahun 1999 di Bali,
kinin BPR Lestari telah kini memiliki aset hampir Rp7 Triliun.
CEO BPR Lestari Bali, Pribadi Budiono mengakui, meski nilainya tidak besar
untuk recovery ekonomi Bali yang mungkin membutuhkan dana sekitar Rp20-30
Triliun, tapi setidaknya ini bisa sebagai trigger bagi kebangkitan ekonomi
Bali.
“Pengusaha bisa menata kembali, menghidupkan kembali usahanya,” ucap Pribadi
Budiono pada acara Peluncuran Program Bali Bangkit BPR Lestari secara virtual
melalui Zoom Meeting, Kamis (25/3/2021).
Jika pelaku usaha kembali menggeliat tentunya, kesejahteraan masyarakat Bali
akan terwujud.
Diketahui, Bali memiliki kekuatan Taksu yang membedakan daerah atau negara
lain, sehingga harus dijaga. Para pengusaha Bali harus menjaga asetnya, agar
jangan sampai berpindah ke orang luar.
Peluncuran Program Bali Bangkit BPR Lestari dihadiri Ketua Umum KADIN Bali I
Made Ariandi, Ketua Umum BPD HIPMI Bali Pande Agus Permana Widura dan Wakil
Sekretaris PHRI Bali Agek Parwati.
![]() |
Peluncuran Program Bali Bangkit BPR Lestari dihadiri Ketua Umum KADIN Bali I Made Ariandi, Ketua Umum BPD HIPMI Bali Pande Agus Permana Widura dan Wakil Sekretaris PHRI Bali Agek Parwati/ist. |
Ariandi menyatakan, dampak pandemi ini tidak hanya dirasakan sektor
pariwisata, tapi juga turunannya. Dirinya mengapresiasi program BPR Lestari
karena ini sangat membantu. Hanya saja perlu dipikirkan bunganya agar tidak
terlalu tinggi.
Senada dengan itu, Pande Agus Permana Widura menyampaikan sekitar 13 bulan
pengusaha dan masyarakat mengalami kondisi sulit. Pengusaha pun melakukan
restrukturisasi hingga top up agar bisa bertahan.
Dia mengapresiasi langkah BPR Lestari, dengan harapan bisa menjadi
penyemangat, karena Bali memang butuh perlakuan khusus. “Pengusaha perlu
melakukan diversifikasi bisnis, namun tentunya butuh dana tambahan,”
sambunhnya.
Agek Parwati dari PHRI menuturkan, pengusaha hotel dan restoran sampai saat
ini sudah cukup bersabar dengan situasi sekarang. Meskipun tidak tahu sampai
kapan berlangsung.
Kata Agek, para pengusaha tetap berusaha agar tidak sampai menjual aset
mereka. Dengan kondisi seperti itu, pihaknya berharap BPR Lestaru turut
membantu pengusaha dengan bantuan pinjaman lunak.
Masalah dihadapi PHRI juga sudah disampaikan ke Kemenparekraf dengan harapan
ada program riil pusat untuk Bali sehingga bisa bangkit. Pada bagian akhir
Agek berharap Program Bali Bangkit dari BPR Lestari diikuti bank lainnya.
(rhm)