Proyek Dermaga Tanah Ampo Senilai Rp86 Miliar Mubazir, Dewan Kecolongan

19 Agustus 2016, 21:44 WIB

DENPASAR – Komisi III DPRD Bali merasa kecolongan  dengan proyek Dermaga Tanah Ampo di Kabupaten Karangasem yang didanai anggaran pusat dan daerah mencapai Rp87 miliar lebih kini tidak jelas kelanjutannya alias mubazir.

Rombongan omisi III DPRD Bali inspeksi mendadak (sidak) Dermaga Cruise (kapal pesiar) Tanah Ampo di Kecamatan Manggis, Karangasem, Jumat (19/8/2016) sore.

Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba memimpin rombongan sidak yang terdiri Wayan Adnyana, Wayan Disel Astawa, Gede Nugraha Pendit, Nyoman Suyasa, Kadek Nuartana, dan Sekretaris Komisi III Ketut Kariyasa Adnyna

Tamba sangat menyayangkan Dermaga Cruise Tanah Ampo itu belum bisa difungsikan hingga sekarang.

Padahal pengerjaannya sejak tahun 2007-2012 telah menelan anggaran Rp86 Miliar. Tamba mengaku, Komisi III DPRD Bali kecolongan mengawasi proyek tersebut.

“Dermaga Crusier Tanah Ampo, pembangunannya dimulai tahun 2007, selesai tahun 2009, dibiayai pusat dengan anggaran Rp.69 Miliar,” sebutnya lewat telefon..

Kemudian tahun 2009 sampai 2012, Pemprov Bali gelontorkan dana Rp.17 Miliar untuk sarana gedung dan fasititas lain.

Hanya saja, sampai sekarang belum bisa dioperasikan. Untuk iti, pihaknya merasa kecolongan. Dengan uang rakya besar begitu, nggak jalan sehingga uang tersebut jadinya mubazir,

Politisi partai Demokrat asal Jembrana ini mengungkapkan, dermaga itu belum bisa dioperasikan karena kapal cruise belum diuji coba untuk bersandar di sana.

“Katanya ada guncangan, tapi itu masih isu,” tegas Tamba. Ia melanjutkan, persoalan dermaga itu akan menjadi perhatian serius Komisi III DPRD Bali.

Pihaknya segera menemui pemerintah pusat untuk minta kejelasan terkait dermaga itu. Untuk bisa memastika kapan dermaga itu mulai dioperasikan,” pungkas Tamba. (gek)

Berita Lainnya

Terkini