KabarNusa.com –
Pengerjaan projek galian di beberapa titik di Kelurahan Lelateng,
Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana cukup membahayakan pengguna jalan
lantaran galian tanah dibiarkan di pinggir jalan.
Bebarap warga
mengaku kecewa dengan atas pengerjaan proyek, lantaran aktivitas
penggalian tanah dan pengecoran tidak memperhatikan keselamatan pengguna
jalan, terlebih jalur itu lalu lintasnnya padat.
Tanah-tanah
bekas galian, dibiarkan menumpuk dan berserakan dipinggir jalan. Kondisi
ini tentunya membuat kerawanan lalu lintas.
“Sudah pernah ada
pengendara sepeda motor terjatuh di lokasi tersebut karena menabrak
gundukan tanah galian,” ujarseorang warga Jumat 31 Oktober 20145.
Seharusnnya
usai melakukan penggalian dan pengecoran, tanah galian tersebut
dibersihkan, sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.
“Kami
juga tidak tahu itu proyek apa, anggarannya berapa, siapa yang
mengerjakan karena tidak ada papan informasi projek,” ujar Sunarta
seorang pengguna jalan.
Pihak pelaksana proyek juga tidak memasang
rambu-rambu di lokasi projek, sehingga jika malam hari pengguna jalan
yang melintas tidak mengetahui di lokasi tersebut ada pengerjaan
projek.
Lurah Lelateng Nengah Suardana mengatakan, sudah
mengusulkan ke Pemkab Jembrana untuk pemasangan traffic light di
perempatan jalan depan kantor Lurah Lelateng yang lama tersebut.
Mengingat
di lokasi tersebut merupakan rawan kecelakaan. Bahkan menurutnya pernah
ada kecelakaan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia.
“ Karena itulah kami usulkan agar dipasang traffic light di sana,” ujarnnya.
Di
sisi lain Kadis Hubkominfo IGN Putra Riyadi menyebutkan, pengerjaannya
hanya membongkar tanah untuk pemasangan tiang traffic light saja dan
masih dalam proses pengerjaan dan tidak membutuhkan waktu lama.
“ Ini adalah permintaan masyarakat dan pemasangannya di empat titik,” jelasnya. (dar)