Kabarnusa.com –
Proyek peningkatan struktur jalan nasional Denpasar-Gilimanuk dari
Kementrian Pekerjaan Umum Direktoran Jendral Bina Marga, Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional VII, Satuan kerja jalan nasional wilayah
Bali, di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali dikeluhkan warga.
Proyek
yang dikerjakan PT Nata Putra, Sleman, Yogyakarta dikeluhkan terutama
pada pengerjaan drainase di kanan kiri jalan yang hingga saat ini baru
tarap pembongkaran dengan menggunakan alat berat.
Pasalnya
pembongkaran atau lubang dengan lebar dua meter dan panjang mencapai
satu kilometer di kanan kiri jalan tersebut dirasa mengganggu aktivitas
warga.
Warga yang kebetulan di depan rumahnya dibongkar tidak
bisa mengeluarkan atau memasukan kendaraan dari maupun menuju rumah
mereka.
Terlebih bongkaran tersebut dilakukan sejak empat hari lalu dan hingga kini belum dicor beton atau dibangun senderan.
“Seharusnya
pembongkaran dilakukan sedikit-sedikit dan langsung dicor beton
sehingga warga bisa beraktivitas dengan kendaraan,” ujar salah seorang
warga, Selasa (18/8/2015).
Karena lama belum dicor, banyak warga
yang di depan rumahnya dibongkar terpaksa memarkir kendaraannya terutama
mobil di pinggir jalan atau menitipkan di rumah warga lainnya.
Bahkan ada warga yang memiliki mobil tidak bisa mengeluarkan mobilnya karena saat dibongkar mobil parkir di halaman rumah.
Ketua
Komisi III DPRD Provinsi Bali I Nengah Tamba mengimbau pihak rekanan
atau pelaksana proyek agar melakukan pekerjaan memperhitungkan warga
sekitar.
“Jangan sampai karena pekerjaan proyek itu aktipitas
warga terhambat. Perlu diperhitungkan dengan cermat. Harus diutamakan
pengecoran di depan rumah-rumah warga,” ujar Tamba.
Kelian Banjar
Puseh, Desa Tuwed Niluh Mariani dikonfirmasi mengaku belum menerima
keluhan dari warga terkait pembongkaran drainase di kanan kiri jalan
raya di wilayahnya.
Menurutnya perbaikan drainase di wilayah
tersebut memang sangat diharapkan dan diperlukan drainase agak lebar
lantaran wilayah tersebut rawan banjir.
Pihaknya mengharapkan
kepada pihak rekanan agar jangan membiarkan terlalu lama bongkaran
tersebut dan agar segera dipasang senderan atau di cor beton agar warga
yang punya kendaraan terutama mobil bisa beraktivitas.
Pihak
mandor proyek Supriawan dikonfirmasi via pesan singkat mengatakan,
pihaknya menyadari keluhan masyarakat tersebut karena memang
aktivitasnya terhambat.
Untuk itu, dia akan mengecek bongkaran dan jika sudah benar ukurannya maka pihaknya segera akan mengecornya dengan beton.(dar)