PSHT dan Perguruan Lain Hadiri Kejuaraan Silat Denpasar Open 1

silat2
Para pendekar dan pengurus perguruan silat di Bali hadir mendukung kejuaraan silat Denpasar Opean I yang digelar Pagar Nusa

DENPASAR – Kejuaraan Silat “Denpasar Open I’ tahun 2019 yang digelar Pagar Nusa Bali mendapat dukungan dari sejumlah perguruan silat lainnya termasuk Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Perwakilan PSHT Cabang Denpasar yang menjabat Ketua Bidang Litbang Miftachur Rohman menghadiri kejuaran yang dibuka di gedung Padepokan SMI Korda Bali Jalan Kelimutu Denpasar, Sabtu (5/1/2019).

Selain PSHT, perguruan silat launnya yang hadir, Satria Muda Indonesia (SMI), Kera Sakti, Tapak Suci dan Persina (Perguruan Silat Nasional) Asad (Ampuh Silat Aman Damai (ASAD).

Rohman menyatakan, PSHT mendukung kegiatan yang digelar Pagar Nusa, karena sebagai organisasi di bawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesuia (IPSI), dengan harapan kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi antarperguruan silat di Bali.

“Kita sebagai pesilat, tentunya nama pesilat diambil dari silaturahmi, jadi apapun perguruan kita, silat kita, tetap rasa persaudaraan itu harus dijunjung tinggi, sebagai ajang prestasi ke depan,” tegas Ketua DPD Satria Bali itu.

Rohman mengungkapkan, setiap individu, masyarakat memiliki hak untuk menentukan di mana akan berlatih silat, dimana perguruan silat yang diinginkan. Semua perguruan dibawah naungan IPSI memiliki jiwa-jiwa Satria untuk ditanamkan kepada siswa atau anak-anak didiknya.

Momentum semacam ini, selain untuk bersilaturahmi, juga mendidik siswa Pagar Nusa dan perguruan lain untuk memotivasi bagi anak didik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Jika sekarang tingkat provinsi, maka kedepan bisa meningkat ke jenjang nasional di Tanah Air. Yang penting, perlu dibekali diri para siswa dengan turnamen seperti ini yang mestinya bisa dibuat dua kali atau mininal sekali dalam setahun.

Di pihak lain, Rohman mengungkapkan, selain silat sebagai bagian cabang olahraga, juga perlu dibekali dengan nilai-nilai di bawah naungan IPSI. Seperti di PSHT dengan pembekalan Keeshaan.

Tentunya dengan pembekalan tidak hanya badan saja namun juga rohani. Nantinya, semua itu harus diamalkan di masyarakat. Dengan majunya dunia silat di Bali, tentunya jiwa-jiwa satria dalam ajaran perguruan silat harus dipertahankan diamankan di masyarakat.

“Jiwa satria itu harus dilaksanakan, ada dalam diri pesilat kita, satria melambangkan jiwa seorang pendekar, memiliki integritas, tidak berbuat semaunya, melindungi yang lemah, jiwa sportif,” tandas Caleg Partai Gerindra Nomor Urut 2 untuk DPRD Kota Denpasar ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Denpasar Open I, Mochmamad Syafi’i menyebutkan, ajang pertama kali digelar ini, bertujuan mencari bibit baru atlet silat ataupun menyegarkan kembali bagi para pesilat yang lama tidak bertanding.

“Kami ingin membibit mencari kader atlet baru memotivasi merka, ini kejuaraan ini pertama kali digelar Pagar Nusa,” jelas Syafi’i.

silat

Dalam kejuaraan ini diikuti 80 peserta dari seluruh Cabang di Bali di mana dalam pertandingan ini melibatkan unsur perguruan lain baik sebagai juri atau wasit dan dukungan serta sinergi lainnya.

“Dengan kejuaraan ini perguruan silat di Bali bisa semakin hidup, sinergi dengan perguruan lain bahwa kita meski ada perbedaan namun bisa saling menyatu,” imbuh Syafi’i yang juga Ketua Litbang DPW Pagar Nusa Bali itu.

Kejuaran berlangsung selama dua hari 5-6 Januari 2018, diharapkan bisa tetap berlanjut menjadi agenda rutin tahunan.

Disebutkan, sampai saat ini jumlah anggota Pagar Nusa di seluruh Bali mencapai 300 anggota. Pihaknya membuka diri bagi masyarakat yang ingin bergabung ke Pagar Nusa sebab perguruan ini bersifat terbuka, tidak memandang agama atau latarbelakang lainnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini