Puluhan Kades Kawedanan Magetan Dalami Smart Desa Duda Timur Karangasem

3 Februari 2019, 18:24 WIB
kawedanan
Kepala Desa dan Perangkat Kecamatan Kawedanan Magetan Jawa Timur belahar smart desa di Karangasem

KARANGASEM – Sebanyak 83 orang Kepala Desa dan juga staf Kecamatan dari Kecamatan Kewedaaan, Magaten, Jatim belajar aplikasi smart desa untuk pendataan warga di Desa Duta Timur Kabupaten Karangasem.

Kedatangan mereka, selain belajar smart desa, juga ingin tahu apa saja dilakukan desa ini sehingga mampu meraih enam rekor muri sekaligus.

Perbekel Duda Timur Gede Pawana mengaku banyak belajar dari studi banding juga ke daerah lain untuk memajukan desa. Dalam study banding juga mengajak perangkat Desa. Ini dilakukan sejak dua tahun lalu.

“Selain smart desa, Duda Timur juga memiliki obyek wisata, diantaranya adalah Putung di dusun putung dan Air Terjun Jaga Satru di Dusun Pateh,” tuturnya, Minggu (3/2/2019). Ikut dalam rombongan, H Eka Saputra yang juga Sekjan DPP Pakdesi (Persatuan Perangkat Desa red).

Pawana mengakui selama ini sudah sekitar 17 kali Desanya menjadi obyek kunjungan. Mereka datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Diantaranya Bengkulu, Jepara, Jatim, Sulawesi dan yang lainya.

Mereka penasaran dengan smart desa yang di kembangkan di Duda Timur. Eka Saputra mengaku heran kenapa Desa ini sampai meraih enam penghargaan rekor muri.

Sementara untuk smart desa dirinya juga perlu belajar menggunakan aplikasi tersebut. karena sangat membantu meningkatkan pelayanan. Sementara menurut Pawana dengan smart desa juga bisa memberikan pelayanan maksimal kepada warganya.

Bahkan untuk warga yang ada di luar daerah. Cukup dengan prin out surat yang dikerjakan secara online. Sementara untuk stempel bisa menggunakan barcode.

Eka mengakui untuk barcode saja ada kepala Desanya yang tidak paham.Tidak itu saja sekalipun di jawa namun tidak semua sudah tersentuh kemajuan. Untuk menggunakan smart phone juga adayang baru belajar.

Saat ini smart drsa terus di kembangkan. Bahkan sekarang sudah ada asosiasi smart desa. Ada 100 Desa di Indonesia yang sudah tergabung dalam asosiasi tersebut. Pawana sebagai ketua asosiasi. Saat ini, sudah ada 37 desa yang menggunakan aplikasi canggih tersebut. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini