Puluhan Karya Seniman Dalam dan Luar Negeri Dipamerkan di ARTJOG 2024

Mengusung tema "Motif Ramalan", Artjog menghadirkan berbagai karya seni seperti seni lukis, seni instalasi, seni patung dari  48 seniman dewasa (dalam dan luar negeri), hingga 38 seniman anak /remaja.

30 Juni 2024, 06:22 WIB

Yogyakarta – Pameran Seni Rupa Kontemporer ArtJog , kembali menyapa para pecinta seni di Yogyakarta dan sekitarnya dengan menampilkan 48 seniman dewasa (dalam dan luar negeri), hingga 38 seniman anak /remaja.

Kegiatan dipusatkan  di Jogja National Museum  ( JNM ) mulai pada 28 Juni kemarin hingga 1 September 2024.

Mengusung tema “Motif Ramalan”, Artjog menghadirkan berbagai karya seni seperti seni lukis, seni instalasi, seni patung dari  48 seniman dewasa (dalam dan luar negeri), hingga 38 seniman anak /remaja.

CEO Art Jog Heri Pemad menjelaskan tema Motif  mencakup pengertian yang cukup luas, sehingga Ramalan juga merupakan pola imajiner yang menghubungkan persilangan  antara waktu lampau, hari ini, dan esok.

Disebutkan, Art Jog 2024 ini menghadirkan setidaknya 2 Program baru berupa Art Jog Kids yang merupakan tempat ekspresi seniman pemula serta Relaunching tagline ‘Love Art Jog’ dengan pemasyarakat simbol 3 jari.

Pada Love Art Jog ini, sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2022  yang mengkampanyekan tentang kepedulian, kesetaraan, atau tidak ada sekat diantara kita yakni dengan mengundang teman-teman disabilitas yang mana mengajari kita bahasa isyarat  dan lainnya.

“Program Love Art Jog ini merupakan simbol inklusi, bahwa semua warga mempunyai hak yang sama  di dalam hidupnya,” tuturnya baru-baru ini.

Kendati gedung pameran belum dilengkapi dengan lift guna  memudahkan kaum disabilitas. Namun, penyelenggara mempunyai cara dengan menghapus sekat-sekat keterbatasan.

Tidak hanya menghadirkan dua program baru , Art Jog 2024  secara khusus mengundang Agus Suwage dan Titarubi sebagai seniman komisi dengan karya berjudul Suara  Keheningan (2024).  Karya ini ditampilkan di depan gedung pamer.

Lebih lanjut, Agus Suwage menampilkan objek-objek telinga manusia sebagai simbol indera pendengaran yang sangat ‘toleran’.

Pada ruang yang sama, Titarubi menumbuhkan berbagai jenis padi yang diiringi rekaman doa, pepatah, dan pujian dari kelompok masyarakat adat yang dapat didengarkan di beberapa ruangan, termasuk yang ada di dalam karya Agus Suwage.

Karya ini setidaknya mewakili cara manusia  memahami sebuah ramalan, sebagaimana doa merupakan harapan terhadap situasi yang diinginkan di masa mendatang.

Kemudian, ada juga karya yang menandai kerja kolaborasi mereka yang dilakukan di Singapore Biennale pada tahun 2007 dilam.

Tidak hanya karya komisi, ARTJOG 2024 – Motif: Ramalan juga menampilkan karya-karya dari seniman  Jun Kitazawa (Jepang), Kolektif Menyusur Eko Prawoto, kolaborasi antara Nicholas Saputra, Happy Salma, & [alm) Gunawan Maryanto, serta Or Kawara (Jepang, 1932-2017).

Kemudian, Kolaborasi antara Nicholas Saputra, Happy Salma, dan (alm) Gunawan Maryanto menghadirkan sebuah karya alih  wahana dan pembacaan Serat Centhini khususnya dalam bagian Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan. Pada karya suara ini didukung  secara visual  dengan instalasi ranjang dan kelambu yang dihadirkan melalui kolaborasi dengan Iwan Yusuf.

Dengan karya  ini, semua diajak memakna isi dari percakapan antara Amongraga dan Tambangrara, sebagaimana sebuah suluk  yang di presentasikan kembali di era kontemporer, seperti halnya memaknai sebuah ‘ramalan’ dari masa lalu.

Selain di dalam gedung, terdapat program performa ARTJOG yang hadir di panggung  guna memeriahkan penyelenggaraan festival seni itu.

Kali ini ARTJOG mengundang penari Rianto dan musisi Risky Summerbee & The Honeythief beserta 57 seniman penampil lainnya untuk mempresentasikan gagasan dan ide karyanya.

Rianto sendiri menampilkan sebuah karya bertajuk Perjalanan Tubuh Jawa bersama Cahwat Sugiarto (seorang penari, penyanyi, komposer, dan oreografer asal Banyumas).

Selama penyelenggaraan  pameran, ARTJOG 2024 Motif Ramalan menghadirkan program-program khas pendukung, yaitu diantaranya Young  Artist Award, Exhibition Tour, Meet the Artist, Merchandise Project, Artcare Indonesia dan  Jogja Art Week. ***

Artikel Lainnya

Terkini