Kabarnusa.com – Sejumlah orang tua siswa SMA Negeri 1 Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali mengeluh dan memprotes pungutan yang dikenakan kepada setiap siwa untuk biaya ultah sekolah.
Pasalnya pungutan tersebut bersifat wajib dengan cara membeli kupon serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) sekolah.
Informasi yang berhasil dihimpun Jumat (17/4/2015) menyebutkan, sejumlah orang tua sangat keberatan dengan pungutan wajib tersebut. Masing-masing siswa diwajibkan untuk membeli kupon seharga Rp 25 ribu.
Bagi siswa yang memegang kupon berhak mendapatkan nasi goreng plus minuman ringan botolan saat perayaan HUT sekolah yang akan diselenggarakan tanggal 25 April mendatang.
Parahnya lagi, bagi siswa kelas 12 diancam tidak bisa mengikuti UN jika tidak membeli kupun HUT sekolahnya.
“Ini yang kita sesalkan, bukan karena harga kuponnya, tapi karena ancaman tidak boleh ikut UN jika tidak mau membeli kupun,” ujar salah seorang wali murid kepada wartawan.
Lantaran pungutan tersebut berisi ancaman, sejumlah orang tua siswa menilai tidakan pihak sekolah tergolong pemerasan.
Untuk itu mereka meminta kasus ini diusut tuntas. Sementara, Kepala Sekolah
Terkait hal tersebut, Kepala SMA Negeri 1 Pekutatan I Gede Suyasa Ardana dikonfirmasi melalui telpon membantah keras kabar tersebut.
Menurutnya, tidak ada siswa sekolahnya yang absen mengikuti UN.Terkait dengan ancaman tersebut, dia mengaku tidak tau secara jelas, karena kelas 12 sekarang masih libur.
“Itu Berita bohong pak. Siswa semua ikut ujian tidak ada masalah. Nanti juga saya akan cek kebenarannya setelah kelas 12 masuk sekolah,” ujarnya.(dar)