Putri Koster Ajak Semua Elemen Lestarikan Warisan Leluhur Nenek Moyang

19 Februari 2021, 20:51 WIB

Denpasar – Keberadaan Kain Tenun Endek Bali yang merupakan salah satu
warisan luhur nenek moyang memiliki ciri khas baik dari segi motif, warna
serta kualitasnya.

Namun seiring perkembangan zaman, keberadaan kain endek mengalami degradasi
dan menghadapi berbagai permasalahan.

Hal ini tidak bisa dibiarkan terus berlarut-larut, harus ada upaya baik itu
dari pemerintah, stakeholder terkait dan juga masyarakat untuk menjaga
kelestarian kain yang kini mulai dilirik industri fashion dunia.

Harapan tersebut disampaikan Putri Koster selaku Ketua Dekranasda Provinsi
Bali saat menjadi narasumber dalam acara ‘Aku Bali’ Apa Kabar UMKM Bali yang
disiarkan langsung TVRI Denpasar, Kamis (18/2/2021).

Seperti sulitnya bahan baku benang, pemasaran produk hingga hadirnya produksi
massal yang dikerjakan dengan mesin yang banyak beredar di pasaran dengan
motif yang mirip dan harga yang lebih murah.

Ia menambahkan, dalam acara yang mengangkat tema ‘Bagaimana Menggaungkan UMKM
di Masa Pandemi’, wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini menyampaikan
bahwasannya Pemprov Bali sesuai dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,
memberi perhatian penuh dalam upaya pelestarian serta pengembangan dari Kain
Tenun Endek Bali.

Upaya pelestarian Kain Tenun Endek Bali yang telah mengantongi Kekayaan
Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional dari Kementerian Hukum dan HAM
Republik Indonesia ini terus dilakukan.

Salah satunya dengan dikeluarkannya Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang
Penggunaan Kain Tenun Endek Bali / Kain Tenun Tradisional Bali.

Kebijakan ini merupakan bentuk keberpihakan pada produk budaya lokal dari
Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMKM masyarakat Bali.

“Agar eksistensi kain ini tetap terjaga, adalah tanggung jawab kita bersama
untuk melestarikannya, sekarang waktunya kita ambil tanggung jawab. Kita pakai
kain tenun yang ditenun oleh para perajin kita, dari kita, untuk kita.
Sehingga kesejahteraan akan terwujud,” ujarnya.

Ia juga mengajak semua komponen masyarakat untuk membangun kesadaran bersama
untuk melestarikan dan mengembangkan warisan adiluhung ini.

Salah satu upaya untuk membangun kesadaran sekaligus upaya pelestariannya
adalah dengan menggunakan kain tenun endek tersebut yang disesuaikan dengan
jenis kegiatan serta tempatnya.

Tidak hanya itu, para generasi muda juga perlu diperkenalkan dengan keberadaan
dari kain yang kini telah mendunia dengan digunakannya Kain Tenun Endek Bali
sebagai bahan koleksi busana 2021 dari Rumah Mode Christian Dior.

“Bagaimana kita mengatakan kalau endek kita berkualitas serta motifnya unik
kalau kita tidak memakainya. Kita harus bangun kesadaran bersama untuk
melestarikan serta menjaga warisan leluhur,” sambungnya.

Ia mengajak pelaku IKM dan UMKM untuk mulai melirik platform digital terlebih
pada masa pandemi Covid 19, sehingga dengan demikian pemasaran produk tidak
akan mengalami kendala.

Dengan hadirnya paltform digital seperti Balimall, produksi para perajin bisa
didistribusikan ke tengah masyarakat dan masyarakat juga yakin telah membeli
produk yang asli hasil buatan perajin. (riz)

Berita Lainnya

Terkini