Putri Koster: Bali Miliki Kekayaan Kuliner yang Lezat dan Menyehatkan

5 April 2021, 09:54 WIB
Ketua TP PKK Bali Ni Putu Puti Suastini Koster/Dok.Humas Pemprov Bali

Buleleng – Ketua TP PKK Bali Ni Putu Puti Suastini Koster tertarik ikut
proses pembuatan sate lilit khas Bali, di Dapur Bali Moela, Desa Les,
Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng pada Minggu (4/4/2021).

Dia mengaku terkesan dengan tata cara pengolahan masakan khas Bali, yang masih
menggunakan cara tradisional seperti memanfaatkan arang, kayu bakar serta
rempah-rempah lokal yang tidak ditambahkan penguat rasa.

Sepatutnya warga bersyukur karena Bali memiliki kekayaan di ranah kuliner
lewat aneka rupa racikan bumbu. Bumbu yang diracik tak hanya menambah
kelezatan masakan khas Bali, namun juga punya manfaat bagi kesehatan tubuh.

“Kita harus bersyukur bahwa bumbu Bali lengkap ternyata banyak mengandung
zat-zat yang baik bagi tubuh, bahkan juga untuk pengobatan serkalipun,”
katanya, mengingatkan.

Owner Dapur Bali Moela Gede Yudiawan, menyebutkan, bumbu Bali atau juga
disebut basa genep, termasuk bumbu rajang, bumbu wangen dan yang lain,
sebenarnya telah dibuat dengan cermat oleh nenek moyang orang Bali untuk
tujuan pengobatan, karena sebagian besar terdiri atas rempah-rempah alami.

“Bumbu Bali secara ilmiah terbukti mengandung zat yang menyehatkan,” ucapnya,
menjelaskan.

Namun demikian, Yudiawan yang juga seorang Jero Mangku merangkap chef
tersebut, mengungkapkan, saat ini sebagian besar manfaatnya berkurang karena
mulai memasukkan unsur asing ke dalam bumbu Bali seperti MSG, tanaman dengan
pestisida dan lain sebagainya.

Akibatnya, peran basa genep sebagai obat sekaligus penyedap, menjadi cukup
berkurang.

Beberapa bahan utama bumbu Bali seperti kunyit atau lengkuas terbukti memiliki
khasiat antibiotik dan antiseptik,” ujar Yudiawan dengan menambahkan, dalam
proses menyembelih hewan piaraan orang Bali juga selalu meletakkan lengkuas di
wadah darahnya untuk tujuan mematikan virus. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini