Ny. Putri Koster menambahkan Global Break sebagai dampak Pandemi Covid-19 telah memberikan berbagai pengetahuan dan pandangan baru mengenai pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sebelum pandemi, devisa sektor pariwisata berada di posisi kedua setelah minyak dan gas bumi.
Pandemi memberikan dampak signifikan dalam tata cara berniaga, keterbatasan interaksi, tata cara transaksi, tata cara export, kebutuhan logistik, serta perlu penyesuaian dalam menghadapi era baru ekonomi global, termasuk ekosistem pariwisata.
Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan, BI Dorong Pengembangan UMKM
Untuk itu pihaknya berharap kebijakan baru ini dapat mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, melalui promosi berbasis teknologi digital.
“Kami mendorong diskusi dapat berlanjut sehingga mampu melahirkan solusi dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19, khususnya pemulihan ekonomi dengan pendekatan Ekonomi Hijau yang sedang diterapkan oleh Uni Eropa. Kami harap pertemuan ini dapat menghasilkan kebijakan bersama yang strategis yang berdampak pada pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dengan tetap mempertimbangkan prinsip saling memberi manfaat, “ tuturnya.***