Kutip Bhagawadgita, Rai Mantra: Inti Kepemimpinan adalah Ketenangan

28 April 2018, 23:50 WIB

DENPASAR-Calon Gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra mengutip ajaran Bhagawadgita bahwa inti kepemimpinan adalah ketenangan sebagaima diperlukan Bali ke depan.

Rai Mantra menyampaikan secara lugas dan cerdas atas pertanyaan pembuka dari xalon Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) pasangan Calon Gubernur nomor urut satu I Wayan Koster dalam debat terbuka pilgub Bali di Nusa Dua, Jumat (28/4/2018)  malam.

Cok Ace awalnya ertanya soal konsep visi pembangunan Mantra-Kerta yakni Nawa Candra. Kemudian,  Cok Ace menyebut bahwa Nawa Candra yang secara harfiah berarti sembilan bulan ada kaitan dengan dimensi waktu dan kelahiran.

Nawa juga ada kaitannya dengan sembilan penjuru arah angin. Lalu Candra berkaitan  konsep kepempinnan Hindu Asta Brata yang merepresentasikan karakter pemimpin yang teduh, tenang dan mampu memberi penerangan.

“Saya berpikir bagaimana memimpin Bali dengan dinamika cepat dengan hanya suasana tenang dan teduh?” tanya Cok Ace kepada Mantra-Kerta.

Atas pertanyaan Cok Ace, Rai Mantra memberi jawaban yang cukup cerdas dan dikaitan dengan kitab suci Bhagawadgita.

Menurut Rai Mantra visi Nawa Candra ditetapkan berdasarkan filosofi Bhagawagita yang memuat juga memuat intisari ajaran kepemimpinan dari Sang Krisna kepada Arjuna.

 Ia melanjutkan bahwa inti dari kepempinan dalam Bhagawadgiha adalah ketenangan. 

“Maka Bali membutuhkan pemimpin yang dapat mengatasi berbagai permasalahan dengan ketenangan, ” tegasnyam

Dalam Bhagawadgita inti dari kepemipinan adalah ketenangan. Nawa Candra berasal dari bahasa Sansekerta yang secara harfiah artinya Sembilan bulan. 

Lalu makna angka sembilan ini merupakan manifestasi sembilan kabupaten/kota di Bali. Kenapa bulan? Karena bulan yang dapat menyinari dalam kegelapan. 

“Ini berdasarkan filosofi Bhagawadgita,” demikian Rai Mantra. (*)

Berita Lainnya

Terkini