Ramadan di Balik Jeruji: Kisah Inspiratif dari Lapas Jember

Masjid At-Ikhlas Lapas Jember, setiap pagi menjelma menjadi oase spiritual saat 200 warga binaan membenamkan diri dalam lantunan ayat suci Al-Quran, mencari makna dan ketenangan.

19 Maret 2025, 08:57 WIB

Jember – Di balik tembok tinggi Lapas Kelas IIA Jember, Ramadhan menyinari hati para warga binaan.

Mereka mengisi hari-hari suci ini dengan lantunan ayat suci Al-Quran, sebuah kegiatan yang tidak hanya menjadi pembinaan kepribadian, tetapi juga oase spiritual untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Di Masjid At-Ikhlas Lapas Jember, setiap pagi menjelma menjadi oase spiritual. Dari pukul 07.30 hingga 10.30 WIB, sekitar 200 warga binaan membenamkan diri dalam lantunan ayat suci Al-Quran, mencari makna dan ketenangan.

Tak hanya itu, mereka juga menimba ilmu dari kajian hadis yang dipandu oleh para ustadz dari Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS), memperkaya jiwa di balik tembok penjara.

Kata Kepala Lapas Jember, RM. Kristyo Nugroho, selama Ramadan, mereka memperbanyak kegiatan belajar agama, terutama Al-Quran dan Hadis.

Ini supaya warga binaan bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat dan menambah ilmu agama mereka.

Sekarang ada 62 santri yang ikut pesantren, tapi warga binaan lain juga boleh belajar. Lapas juga selalu mengecek kegiatan belajar agama ini supaya berjalan dengan baik.

Dampak positif dari kegiatan ini terlihat jelas pada perubahan perilaku dan sikap warga binaan, khususnya dalam peningkatan kedisiplinan.

Seperti yang diungkapkan Dito, salah satu santri di Lapas Jember, ‘Kami di sini dibina dengan sangat baik. Saya merasa kualitas agama saya semakin meningkat selama menjalani pembinaan di sini”.

Lapas Jember menunjukkan komitmen kuat dalam pembinaan keagamaan warga binaan, tidak hanya selama Ramadan, tetapi juga sebagai bagian dari program rutin. Selain tadarus dan kajian hadis, kegiatan seperti shalat tarawih berjamaah, ceramah agama, dan pemberian takjil turut mewarnai bulan suci ini.

Upaya ini mencerminkan tekad Lapas Jember untuk membimbing warga binaan menjadi pribadi yang lebih baik.

Kristyo Nugroho mengakhiri pernyataannya dengan harapan yang mendalam, berharap kegiatan Ramadan ini dapat menjadi bekal bagi warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah mereka selesai menjalani masa pidana.

“Kami juga berharap mereka dapat menjadi kader-kader dakwah yang dibutuhkan masyarakat,’ pungkasnya. ***

Berita Lainnya

Terkini