Kabarnusa.com –
Banyaknya wisatawan asing dan domestik yang mengunjungi obyek wisata
Jatiluwih di Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan, Bali mulai menimbulkan
persoalan kemacetan.
Sejak ditetapkan Warisan Budaya Dunia (WBD), kawasan Jatiluwih yang menjadi andalan Kabupaten Tabanan, makin ramai dikunjungi wisatawan.
Hanya saja, peningkatan kunjungan wisatawan ini tak dibarengi ketersediaan lahan parkir.
AKibatnya, kemacetan sering terjadi, lantaran kendaraan wisatawan yang masuk kawasan ini diparkir di sisi jalan.
Masyarakat setempat menginginkan, ketersediaan lahan khusus untuk parkir kendaraan di kawasan itu.
Penjabat Bupati Tabanan I Wayan Sugiada meninjau langsung lahan yang akan disiapkan sebagai tempat parkir DTW Jatiluwih.
Sugiada ingin memastikan agar lahan parkir tersebut sesuai dengan kebutuhan dan peruntukan.
“Kami
ingin memperlancar arus lalu lintas. Terutama pada jam-jam padat dari
pukul 10.00 sampai 17.00 Wita,” kata Perbekel Jatiluwih I Nengah Kartika
Senin 14 September 2015.
Aktivitas di kawasan ini padat, begitu juga warga agar dengan aktivitas bertaninya dan beternak.
Adanya lahan parkir ini pihaknya juga tidak bermaksud untuk menghancurkan kawasan di lingkungan desanya.
Sebaliknya,
kegiatan yang dilakukan saat ini dalam rangka penataan. Apalagi,
dirinya juga sudah mengkonsultasikan aspirasi ini kepada akademisi.
“Kami tidak mungkin merusak daerah kami sendiri,” sambungnya.
Penjabat Bupati Sugiada akan mengkaji lebih jauh. Nantinya lahan parkir tersebut ditata dan dihijaukan.
Sekda Wirna Ariwangsa menyatakan, apa yang menjadi aspirasi masyarakat setempat akan dikaji lebih jauh.
Apalagi
bila merujuk pada RTRW, lokasi lahan parkir tersebut berada di zona
pertumbuhan pemukiman yang artinya ada kemungkinan untuk dibangun.
“Meski begitu kami dari pemerintah tentu akan tetap mengkajinya,” tegas Sekda Wirna Ariwangsa. (gus)