Denpasar – Edukasi safety riding digelar Astra Motor Bali dengan mengajak siswa SMAN 1 Gianyar memahami tentang menjaga jarak dengan metode waktu.
Kegiatan Edukasi safety riding dilaksanakan 12 Nopember 2024 diikuti 400 siswa-siswa kelas 10.
Selain, edukasi safety riding tentang menjaga jarak dengan metode waktu, peserta juga diperkaya dengan menambah tips prediksi bahaya untuk siswa di sekitar sekolah SMAN 1 Gianyar.
Safety Riding Instructor Astra Motor Bali, Yosepth Klaudius, memandu kegiatan dengan memberikan materi teori dan juga video yang bisa dipahami peserta.
Proses edukasi diberikan tes awal serta tes akhir untuk memastikan pemahaman atas materi yang telah disampaikan.
Saat edukasi, beberapa poin penting disampaikan yakni menjaga jarak aman ketika mengendarai motor, dapat menghindarkan kita dari masuknya motor ke area blind spot kendaraan lain, maupunn kecelakaan beruntun. Oleh karena itu, mengetahui jarak aman dan menerapkannya ketika naik motor, wajib dilakukan.
Salah satu tips mengetahui jarak aman yang tepat waktu mengendarai motor adalah dengan menghitung menggunakan satuan detik.
Durasi yang disarankan adalah 3 detik, dengan beberapa pertimbangan berikut ini:
• Pengereman mendadak membutuhkan waktu 0,5-1 detik.
• Setelah pengereman dilakukan, kendaraan masih memerlukan waktu untuk berhenti. Bagi motor, waktu yang diperlukan berkisar 0,5-1 detik juga.
Dengan waktu 3 detik dianggap ideal dan aman untuk menghitung jarak aman. Jangan lupa untuk selalu melihat ke depan saat mengendarai motor. Ketika pengendara di depan ngerem mendadak, sehingga bisa segera mengambil tindakan aman.
Kata Yoyo, sapaan Yosepth Klaudius, ada beberapa cara untuk mengetahui berapa batas jarak aman dalam berkendara.
Edukasi ini diberikan sebagai upaya untuk membuka pengetahuan siswa bahwa berkendara di jalan raya tidak hanya bisa mengendarai motor, namun penting untuk mengetahui jarak aman untuk berkendara, Salah satunya dengan menghitung detik.
“Adapun detik yang direkomendasikan sekitar 3 detik dari kendaraan di depan maupun belakang,”imbuh Yoyo.
Semua siswa antusias untuk menerima edukasi yang terlihat dari pertanyaan yang dilontarkan serta peserta bersedia menjawab dengan baik. Diakhir edukasi dilakukan pengundian doorprize berupa helm SNI sebagai penyemangat untuk para peserta. ***