Ratusan Warga Bersihkan Sampah di Pantai Kuta

17 Januari 2016, 18:12 WIB

Kabarnusa.com – Ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat terjun melakukan aksi bersih-bersih di sepanjang Pantai Kuta, Badung, Bali, Minggu (17/1/2016).

Saat bersamaan tak jauh dari aksi mereka, ada panggung hiburan Tolak Reklamasi Teluk Benoa.

Meski begitu, massa tak terpengaruh dan memilih melakukan aksi nyata bersih pantai. Aksi simpatik itu juga mendapat perhatian wisatawan yang turut bergabung membersihkan pantai yang dikenal mancanegara itu.

Sekira 250 warga Kuta spontanitas membersihkan sampah plastik dan organik yang mengotori seputaran Pantai Kuta dan Tuban. 

“Kegiatan warga Kuta dan Tuban ini spontan kami lakukan sejak pukul pukul 08.00 Wita,” jelas kordinator aksi Ketut Witra di sela bersih~bersih sampah.

Dengan berjalan kaki, mereka menyusuri Pantai Jerman, Kuta, Dewi Sri, Jalan Kartika Plaza dan berakhir di Patung Baruna Wanasegara Tuban.

Witra mengungkapkan, aksi bersih-bersih pantai melibatkan semua kalangan usia mulai anak-anak dan hingga orang tua. Mereka sempat melintasi depan panggung hiburan. 

Dengan penuh semangat, warga melewati panggung digalarnya konser, membersihkan sampah di sekitarnya. 

Bagi mereka, lebih penting lagi, melakukan aksi nyata yang memberikan manfaat kepada lingkungan dan masyarakat.

“Kami ratusan, bahkan ribuan orang mendukung dan punya aksi nyata terhadap lingkungan,” ungkapnya.

Ditanya soal kontroversi rencana Reklamasi Teluk Benoa, Wirta menegaskan bahwa Bali milik banyak orang.

Bali bukan hanya milik sekelompok orang, yang mengklaim penolakan reklamasi Teluk Benoa.

“Kami perlu lapangan kerja. Kemana anak-anak kita setelah mereka tamat kuliah,” tegas dia

Warga Bali, mereka para lulusan sekolah dan masyarakat lainnya memerlukan lapangan pekerjaan. “Mereka, perlu hidup dan makan,“ tegasnya lagi.

Dengan menimbang banyak fakta dan kepentingan masyarakat Bali itulah, Witra dengan tegas akan terus mendukung upaya peduli lingkungan dan  pro reklamasi Teluk Benoa.

Pihaknya akan terus menamkan kepedulian kepada anak-anak, untuk menjaga kebersihan lingkungan.

“Lingkungan itu masa depan mereka,”imbuh dia. Karenaya, diingatkan, agar jangan mengedepankan kepentingan diri sendiri.

Lebih dari itu, bagaimana memikirkan kepentingan publik dan mendorong perkonomian Bali.

“Pro dan kontra wajar. Kami pro dan  rakyat perlu  kerja. Kalau mereka  tamat kuliah, kerja kemana? Kami ini ribuan orang,” tegas dia.

Jika rencana reklamasi Teluk Benoa benar-benar di jalankan, pihaknya berharap nantinya bisa memprioritaskan tenaga kerja dari Bali. (gek)

Berita Lainnya

Terkini