Rawan Tsunami, Tanah Lot Tanggap Darurat Bencana

2 Oktober 2014, 17:04 WIB

KabarNusa.com – Obyek wisata Tanah Lot di Kecamatan Kediri, Tabanan dijadikan tempat untuk simulasi penyelamatan korban mengingat banyak wisatawan berkunjung menikmati keindahan Tanah Lot.

Dalam upaya memantapkan fungsi relawan menghadapi bencana sewaktu-waktu bisa terjadi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan menggelar simulasi penyelamatan korban, Kamis (2/10/2014)

Simulasi ini diharapkan dapat menekan jumlah korban akibat bencana. Mengingat, Desa beraban, Tanah Lot merupakan salah satu desa pesisir di Tabanan yang rawan akan bahaya tsunami.

Simulasi dipimpin badan penanggulangan provinsi Bali ini, melibatkan Badan Sar Nasional, Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), life guard, masyarakat dan tim relawan lainnya.

Scenario simulasi penyelamatan 3 korban tenggelam di Pantai Tanah Lot. Dengan menggunakan 3 perahu karet, tim relawan berusaha sekuat tenaga menyelamatkan semua korban.

Korban dibawa ke daratan, memberikan petolongan pertama, hingga membawa korban ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan ambulance.

Ketua Panitia Nyoman Satya Negara mengatakan, simulasi melibatkan semua unsure ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan penanganan penanggulangan bencana.

Terlebih Tanah Lot menjadi salah satu obyek wisata yang diminati wisatawan, tidak hanya domestic namun juga mancanegara.

“Saya berharap, dengan latihan simulasi ini, warga kami dan para relawan bisa siap siaga dalam keadaan darurat bencana,” harapnya.

Kepala BPBD Tabanan, Gusti Made Ngurah Sucita mengatakan, latihan seperti ini akan terus dilakukan. Karena tiap tahunnya, Tanah Lot dikunjungi lebih dari 1 juta wisatawan.

Tidak hanya para relawan, simulasi ini juga menyasar kesiapan dari masyarakat sekitar akan bencana.

“Kesiapsiagaan harus dimulai sejak dini. Jangan sampai kesiapsiagaan ini muncul setelah terjadi bencana,” ungkapnya.

Berdasarkan data BPBD Tabanan, di tahun 2014 ini telah terjadi 89 kejadian yang tersebar di 10 kecamatan di Tabanan.

Di mana Januari-April terjadi 60 kejadian, sementara April-September 29 kejadian, diantaranya longsor dan kebakaran.(gus)

Berita Lainnya

Terkini