Kabarnusa.com – Umat Budha Maitreya di Kabupaten Jembrana, Bali Sabtu (28/2/2015) malam memperingati Hari Raya Imlek yang lazim disebut Tahun Baru Imlek ke 2566 di Wihara Budha Maitreya Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Perayaan Tahun Baru Imlek ini diharapakn menjadi momentum untuk mewujudkan dunia sebagai satu keluarga.
Keinginan untuk mewujudkan dunia satu keluarga tersebut diungkapkan Pendeta Hamid Citrapanna Wirawan.
Menurutnya kedamaian dan kebahagiaan adalah tujuan semua umat tanpa membeda-bedakan suku agama ras dan golongan.
Sehingga seluruh isi dunia ini sejatinya adalah satu keluarga ciptaan Tuhan. Pendeta juga memberikan penghargaan kepada Bupati Jembrana I Putu Artha yang telah membimbing dan menuntun masyarakat Jembrana dengan sangat baik dan luar biasa dalam menjaga keharmonisan antar umat.
“Pak Bupati tidak saja menuntun umat tetapi juga memberikan perhatian terhadap seluruh tempat ibadah, beliau juga memberikan contoh kesederhanaan kepada kita dan sudah sepatutnya kita menghargainya,“ ujar Pendeta.
Selain itu Pendeta mengungkapkan kehadiran Bupati Artha beserta jajaran pemerintah di malam perayaan Imlek tersebut sekaligus menunjukkan bahwa keinginan umat Budha Maitreya untuk mewujudkan dunia satu keluarga telah terwujud.
Pendeta juga menjelaskan, yang hadir dalam perayaan ini selain dari pemerintah juga dari masyarakat sekitar kelurahan.
Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha menceritakan sebuah mitos yang pada masa kecilnya menyebutkan kalau Hari Raya Imlek identik dengan angin dan hujan.
“Pada masa kecil saya, setiap Hari Raya Imlek selalu diidentikkan dengan hujan dan angin, mudah-mudahan hal itu tidak benar dan hanya perasaan kita saja “ cerita Artha.
Bupati Artha juga mengajak seluruh umat beragama untuk tidak berpesta pora dalam merayakan ulang tahun.
“Merayakan ulang tahun tidak harus dengan pesta pora, lakukanlah dengan kesederhanaan tetapi tidak mengurangi maknanya, “ ajak Bupati.
Dalam hal makanan saat berulang tahun maupun kegiatan-kegiatan kemasyarakatan lainnya Bupati Artha meminta untuk memanfaatkan bahan makanan lokal.
“Menggunakan makanan lokal bukan karena kesukaan saya saja, tetapi ini sudah menjadi tujuan kita bersama agar petani lokal kita lebih bergairah sekaligus mewujudkan ketahanan pangan kita, pembungkus makanan juga saya harap dengan daun bukan dengan plastik, “ kata Artha. Itu semua harus berawal dari diri sendiri dan keluarga.
Dalam perayaan itu Bupati Artha memberikan dana punia kepada Pendeta untuk keperluan upacara peringatan Imlek. Selanjutnya Pendeta juga memberikan kenangan sebuah patung Budha Maitreya dan Udeng Khas Budha Maitreya kepada Bupati Artha. (dar)