Relawan Jaring Nama untuk Kabinet Jokowi

27 Juli 2014, 03:54 WIB

KabarNusa.com
Usai berhasil mengantarkan Joko Widodo memenangkan pemilihan presiden
para relawan tidak mau berhenti sampai di situ mereka kini aktif
menjaring aspirasi untuk mencari nama-nama yang layak diusulkan sebagai
menteri dalam kabinet mendatang.

Sejak diluncurkan polling
menteri 24 Juli lalu, banyak tanggapan masyarakat luas menyatakan
dukungan dan antusias yang tinggi terhadap kegiatan tersebut.

“Kami
berpikir ada baiknya kami memberikan semacam pertanggungjawaban
politik, baik kronologi, proses maupun klarifikasi,” jelas
penanggungjawab Jokowi Center Puthut EA dalam keterangan resminya kepada KabarNusa.com.

Saat
itu, pihaknya berpikir bahwa Jokowi seyogianya didorong menjadi calon
Presiden RI. Maka kami membuat situsweb www.jokowicenter.com  dan
diluncurkan pertama kali pada tanggal 28 Maret 2013.

Jadi, Jokowi Center itu ada jauh hari sebelum hiruk pikuk Pilpres 2014. Anda bisa lacak dari situsweb kami dan akun twiter kami.

Kemudian
hampir setahun sesudahnya, kami menginiasi lembaga baru untuk membantu
kampanye Pak Jokowi ketika ia positif dicalonkan menjadi Capres oleh
PDIP.

“Saya harus tegaskan di sini bahwa kami relawan. Tidak
menerima dana sepeserpun dari pihak di luar kami,” imbuhnya. Pihaknya
bekerjasama, bergotong royong untuk mengadakan kegiatan kami sendiri
sampai sekarang.

Pihkanya mengerjakan pelan-pelan, tanpa
dipublikasikan. Sebab saat itu energi semua relawan fokus ke arah
kemenangan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Begitu usai hitung cepat
versi televisi, hari itu juga kami rapat. Inti dari rapat tersebut
adalah membagi tim menjadi 5 untuk meneruskan kegiatan soal menjaring
aspirasi menteri dari masyarakat.

Tim I misalnya, bertugas
keliling ke beberapa kota untuk melakukan FGD dengan beberapa kelompok.
Beberapa kota yang kami kunjungi: Surabaya, Denpasar, Makassar, Jakarta
dan tentu saja Yogyakarta.

“Kami diskusi dengan para aktivis, politikus, relawan, wartawan, akademisi dan seniman,” imbuhbya.

Kedua,
kerja yang baik bukan secara otomatis kerja yang sempurna. Ketika
akhirnya diluncurkan polling menteri tepat jam 06.00 pada tanggal 24,

“Kami
menyadari bahwa apa yang kami lakukan bukanlah sesuatu yang sempurna.
Ada banyak nama, ada juga persoalan teknologi, dan sekian hal lain,”
imbuhnya.

Pihanya menolak intervensi dari manapun untuk
memasukkan nama dan mencabut nama. Ini kerja tim yang dilakukan dalam
waktu lama (terutama proses menjaring nama-nama)..

Menyangkut
teknis ke depan soal polling menteri, pihaknya mengagendakan ada rilis
hasil polling pada pertengahan Agustus dan pertengahan September.

“Sebagai
relawan tugas kami adalah menjaring aspirasi rakyat semampu kami dengan
segala keterbatasan. Keputusan siapa yang akan menjadi menteri
nantinya, tentu saja tetap menjadi hak prerogatif Pak Jokowi,” tutup
dia. (nar)

Berita Lainnya

Terkini