Tabanan – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya menyampaikan beberapa pesan penting saat meresmikan Masjid Agung Al-Mujahidin Tabanan yang berlokasi di Jl. Kamboja No. 14, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan
Peresemian Masjid Agung Al-Mujahidin Tabanan bertepatan peringatan Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, Minggu 7 Juli 2024.
Para Ustad, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Jajaran Forkopimda Tabanan, Sekda, Pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan dan Camat Tabanan serta Ketua Yayasan Masjid Agung Al Muhajidin Tabanan, menghadiri persemian.
Dekopinda Tabanan Gelar Gerak Jalan Santai Peringati HUT ke 77 Koperasi
Turut hadir Ketua Nahdatul ulama dan Ketua FKUB Tabanan beserta undangan terkait lainnya memenuhi Masjid Agung yang baru direnovasi tersebut.
Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat atas peresmian masjid Agung dalam momentum hari suci umat Islam tersebut.
Sebagai Bupati Tabanan, Sanjaya atas nama pemerintah Kabupaten Tabanan, mengucapkan selamat atas peresmian Masjid Al-Muhajidin.
Kapal Ikan Lintas Samudra Alami Patah As Baling-baling di Utara Perairan Buleleng
“Semoga tempat suci ini akan mampu menjadi episentrum segala gerak keagamaan saudara kita yang beragama muslim di Kota Tabanan,” ujar Bupati Sanjaya.
Sanjaya yang lahir dan besar di kota Tabanan, tentunya telah mengetahui persis sejarah keberadaan masjid ini.
Masjid ini kemudian mampu menarik orang-orang penting di negeri ini untuk berkunjung, salah satunya adalah mantan Ketua MPR RI Taufik Kiemas dan Presiden Joko Widodo.
Pj Gubernur Mahendra Jaya Harapkan ‘Culture Run’ Jadi Kalender Tahunan ‘Sport Tourism’ di Bali
Kedatangan tokoh-tokoh tersebut, seakan memberikan legacy, bahwa masjid ini menjadi masjid yang memiliki sejarah panjang dan patut diabadikan sebagai masjid pertama yang ada di Kabupaten Tabanan.
Karenanya, Sanjaya mengharapkan pihak yayasan nantinya dapat membuat sebuah narasi yang mampu memberikan gambaran sejarah yang utuh kepada anak cucu kedepannya.
“Hal ini penting, untuk memberikan pemahaman bahwa para leluhurnya dari dahulu telah mengajarkan dan mewariskan nilai-nilai toleransi yang begitu mengakar.
Satgas PASTI Minta Influencer Ahmad Rafif Raya Kembalikan Seluruh Dana Investasi Masyarakat yang Dihimpunnya, Ini Alasannya
“Serta komitmen bersama untuk nindihin gumi Tabanan dengan prinsip dasar jele melah gumi gelah, jele melah nyame gelah. Inilah spirit yang telah kita wariskan dari jaman dahulu,” ucap Sanjaya.
Keberadaan Masjid Agung ini dikatakan unik oleh Sanjaya karena berdekatan dengan Balai Banjar adat Delod Rurung.
Dia memberikan alasan kenapa mengatakan unik, karena dalam setiap momen keagamaan, keduanya seperti saling melengkapi. Jika terdapat kegiatan di masjid, tidak pernah mengganggu kegiatan yang ada di balai banjar, demikian juga sebaliknya, ketika di balai banjar ada kegiatan seperti pembuatan ogoh-ogoh dan latihan megambel, semuanya berjalan harmonis.
Kakanwil Kemenkumham Bali Ajak INI Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Tingkatkan Kualitas Pelayanan Hukum
“Inilah sejatinya toleransi dalam aksi nyata. Inilah sejatinya persatuan yang sering dikumandangkan oleh Bung Karno. Inilah roh masyarakat kita di Tabanan, raket, rukun dan guyub,” tegasnya.
Selaku Ketua Yayasan Masjid Agung Al-Mujahidin, Muammad Jaya Rachmat mengucapan terima kasih kepada Bupati Sanjaya yang telah memberikan dukungannya serta meresmikan langsung Masjid Agung tersebut.
“Masjid ini milik masyarakat Tabanan baik masyarakat yang seiman maupun tidak. Karena inilah Tabanan dianugerahi Harmony Award. Keharmonisan umat di Tabanan sudah terbukti dan harus selalu dijaga kedepannya,” tandasnya. ***