Pemerintah menetapkan program revitalisasi tambak udang sebagai Proyek Prioritas Strategis (Major Project) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Alan F. Koropitan berharap, revitalisasi Bumi Dipasena dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara produsen sekaligus eksportir udang terbesar di dunia.
Menurut Alan F. Koropitan, rehabilitasi jaringan irigasi dan pembangunan pengaman pantai menjadi kebutuhan utama agar tambak udang Bumi Dipasena dapat berproduksi secara maksimal.
Hanya saja, penyediaan infrastruktur ini sempat terkendala persoalan status lahan dan aset serta ketersediaan anggaran sehingga Kementerian PUPR belum dapat melakukan pekerjaan.
NuSa Dewa, Induk Udang Unggul Vaname yang Sukses Dikembangkan KKP
“Hari ini masalah status lahan sudah selesai. Semua sudah clean and clear. Kedepan, kami akan mengawal pembahasan lanjutan terkait rencana penyerahan aset ke Kementerian PUPR,” sambung Alan F. Koropitan.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto menyampaikan, revitalisasi tambak udang Bumi Dipasena harus menjadi prioritas mengingat kawasan ini masih memiliki potensi perikanan budidaya yang sangat besar.
Alster Lake Clinic Klinik Sel Satu-satunya Hadir di KEK Sanur, Bali
Pihaknya meyakini revitalisasi ini akan berdampak positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Lampung.
Direktur Kelautan dan Perikanan Kementerian PPN/Bappenas Rahmat Mulianda menambahkan, Bappenas mendorong agar kegiatan revitalisasi tambak udang ini dimuat dalam RPJMN 2025-2029 sehingga terdapat keberlanjutan dari sisi program maupun anggaran. ***