Kabarnusa.com – Petani udang di Jembrana, Bali resah lantaran banyak udang peliharaannya mati diserang penyakit sehingga mengalami kerugian besar. Bahkan mereka frustrasi dan membiarkan sisa udang yang masih hidup begitu saja atau tidak diurus.
Sejumlah petani udang yang berhasil mengatakan, sejak sebulan belakangan ini udang-udang mereka mati dalam jumlah banyak akibat terserang penyakit.
Seperti terjadi di tambak udang yang berlokasi di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Ratusan kilogram udang mati sebelum masanya panen.
Kondisi tersebut membuat petani udang merugi hingga ratusan juta. Diduga, matinya udang tersebut karena penyakit udang yang datang menyerang tiba-tiba.
“Hanya sedikit yang hidup jadi terpaksa kami biarkan begitu saja yang hidup karena jika dipelihara dipastikan akan mati,” terang Nengah Suwenia, salah satu petani udang di Jembrana belum lama ini. .
Selain udang ditambak mati karena penyakit, udang miliknya banyak mati karena tidak ada pembeli. Padahal harga udang saat ini sudah jatuh, namun tetap saja tidak ada pembeli.
“Padahal saya sudah tawarkan murah-murah hingga Rp.28 ribu perkilogram, tapi tetap saja tidak ada yang beli,” ujarnya.
Matinya udang dan sulitnya perkembangan pasar udang di Jembrana tersebut dipengaruhi produksi tambak udang dari luar Bali yang berlimpah.
Musim panen udang saat ini, petani justru mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Saat ini biaya produksi tinggi, tapi harga justru menurun drastis.(dar)