![]() |
Ribuan umat Hindu seluruh Bali melaksanakan upacara melasti di Pura Besakih |
Karangasem – Ribuan orang pengiring umat hindu dari berbagai penjuru Bali mengkuti upacara melasti Ida Bhatara di Pura Agung Besakih sebagai rangkaian dari Karya Panca Bali Krama ke Segara Watuklotok, Klungkung.
Sebanyak 31 Jempana pelinggihan Ida Bhatara yang terdiri dari prelingga Catur Lawe seperti Ida Ratu Pande, Ratu Pasek, Ratu Penyarikan dan Ratu Dukuh. Kemudian Prelingga Ida Bhatara Lingsir Pura Besakih dan 19 Pedarmaan serta Prelingga di Pura Pura Penembahan yang ada di Pura Agung Besakih.
Kemudian, Prelingga atau Jempana diusung oleh ribuan pengiring dengan berjalan kaki menuju Pantai Watuklotok, Sabtu (2/3/2019). Iringan diawali iring iringan prelinggan ida ratu Pande dengan ciri khas pengiring berpakaian serba merahnya.
Bendesa Adat Besakih yang juga selaku Prawartake Karya, JeroMangku Widiarta menjelaskan, untuk jaraknya kurang lebih total keseluruhan berjarak sekitar 70 kilometer. “Untuk jalur yang ditempuh melalui jalur utama ke Pura Besakih, yakni melewati jalur Rendang, Bukit Jambul, Klungkung dan Menuju ke Pantai Watuklotok,” ungkapnya.
Saat mantuk atau kembali, seluruh Pralinggan Atau jempana akan katuran mererepan di Pura Penataran Agung Klungkung. Kemudian, keesokan hari, perjalanan kembali dilanjutkan menggunakan rute jalur Satrie, Paksebali Sidemen. Hanya saja, terlebih dahulu Pralingga katuran simpang di Pure Puseh Desa Adat Toh jiwa.
Usai simpang di Pure Puseh Tohjiwa, iring iringan kembali bergerak menuju Talibeng, kembali katuran mererepan di Pura Puseh Tobela. Pagi harinya, iringan dilanjutkan melewati jalur Selat, Muncan, Batusesa dan kembali mesandekan di Pure Pesimpangan sebelum langsung melinghih di Pure Penataran Agung Besakih. (rhm)