Ribuan Umat Hindu Jawa Bali Tumplek Bleg di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Ada Apa?

Penyungsung Pura Semeru Mandara Giri Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati Cok Ace menerangkan, ini adalah karya Panca Wali Krama yang ketiga sejak berdirinya Pura Mandara Giri Semeru Agung pada 1992.

22 Juli 2024, 13:46 WIB

Lumajang – Ribuan umat Hindu dari Jawa dan Bali tumplek bleg menghadiri Upacara Karya Tawur Lebuh Gentuh Panca Wali Krama, Pura Mandara Giri Semeru Agung di Lumajang Jawa Timur

Upacara Karya Tawur Lebuh Gentuh Panca Wali Krama berlangsung khidmat sejak Kamis 18 Juli 2024.

Sejumlah pejabat dan tokoh non Hindu dari Jawa Timur juga hadir pada upacara dipimpin 18 sulinggih dan menggunakan sarana kerbau 6 ekor.

Diantara pejabat dan tokoh non Hindu antara lain Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono AKS, MAP, Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni, Bupati Lumajang periode 2013-2018 As’at Malik, Bupati Lumajang periode 2018-2023 H. Toriqul Haq MML, serta ribuan umat Hindu asal Jawa Bali.

Hadir juga perwakilan dari Dirjen Bimad Hindu Kemenag RI, Koord Staf Khusus Pres RI, A A Ari Dwipayana.

Dari Bali hadir Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 Tjokorda Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace, Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Sekda Bali Dewa Made Indra, para kepala dinas dan lembaga serta para Sulinggih lainnya.

Cok Ace membawakan prosesi sesolahan topeng Sidakarya. Upacara ini disaksikan ribuan umat Hindu dan juga para Pimpinan Perangkat Daerah Provinsi Bali yang berlangsung di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Saat Penjabat Gubernur Mahendra Jaya bersama rombongan tiba di pura, sedang berlangsung prosesi upacara dan sesolahan Topeng Sidakarya yang dibawakan Wakil Gubernur Bali Periode 2018-2023, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).

Kehadiran rombongan Pj. Gubernur Mahendra Jaya beserta Dirut BPD Bali I Nyoman Sudharma disambut keluarga besar Puri Agung Ubud, Panglingsir Puri Ageng Mengwi dan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa.

Sebelum melaksanakan persembahyangan, Pj. Gubernur Mahendra Jaya menyerahkan Buku Bhagawad Gita kepada Ketua PHDI Lumajang, Teguh Widodo.

Persembahyangan dilaksanakan dua kali yaitu sebelum dan sesudah prosesi nedunang Ida Bhatara. Dalam prosesi nedunang ida bhatara, PJ. Gubernur Mahendra Jaya ngaturang ayah dan berkesempatan mundut Ida Bhatara Lingsir tedun dari Padma Naba menuju Peselang.

Persembahyangan diakhiri dengan nunas tirta dan bija ditutup dengan penyerahan punia oleh Pj. Gubernur Mahendra Jaya kepada Ketua PHDI Lumajang Teguh Widodo.

Selain diikuti Pj. Gubernur Mahendra Jaya bersama rombongan dari Bali, persembahyangan juga melibatkan ribuan Umat Hindu dari kawasan Lumajang dan sekitarnya.

Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati selaku Manggala Karya menerangkan, prosesi upacara berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB. Selama upacara berlangsung, dipentaskan beberapa Tari Wali dari Bali dan Tengger.

“Ida Bhatara akan nyejer selama 15 hari dan akan diakhiri dengan upacara nyineb pada 4 Agustus 2024,” ujarnya.

Selama Ida Bhatara nyejer, setiap hari akan dilaksanakan bakti penganyar oleh Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali dan beberapa kabupaten di wilayah Jawa Timur secara bergantian.

Cok Ace menerangkan, ini adalah karya Panca Wali Krama yang ketiga sejak berdirinya Pura Mandara Giri Semeru Agung pada 1992.

Karya Panca Wali Krama Pura Mandara Giri Semeru Agung diawali dengan rangkaian upacara seperti Mupuk Pedagingan pada 6 Juli 2024, Melasti di 15 Juli 2024, dan Tawur Panca Wali Krama pada 18 Juli 2024. Upacara yang melibatkan umat Hindu Bali dan Jawa Timur ini menggunakan sarana 13 ekor kerbau. ***

Artikel Lainnya

Terkini