Yogyakarta– Petugas dan sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) Teras Malioboro 2 bersitegang hingga terjadi aksi dorong dipicu soal larangan berjualan di trotoar.
Ketegangan petugas dan PKL yang biasa berjalan di sepanjang Malioboro Kota Yogyakarta terjadi pada Sabtu 13 Juli 2024 malam.
Terjadinya aksi sebagai bentuk protes para PKL terkait rencana relokasi jilid 2.
Dikunjungi KSP, Pemprov Bali Jelaskan Soal Isu Keamanan dan Ketertiban WNA
Setelah magrib terjadi kericuhan (adu mulut) antara pedagang dan petugas keamanan dalam hal ini Satpol PP lantaran tak terima mereka harus kembali ke lapaknya di Teras Malioboro 2 tersebut.
Dikutip dari instagram LBH Yogyakarta, kericuhan ini diawali penutupan pintu akses masuk di sisi barat oleh personel keamanan di kawasan Malioboro hingga akhirnya terjadi aksi saling dorong antara pedagang dan petugas yang berjaga.
Dari video yang beredar itu, sejumlah pedagang memilih berdagang dari sisi dalam.
SIGAP Ungkap Penyebab 39 Anak Disabilitas ‘Terlempar’ dari PPDB SMP Kota Jogja
Petugas mengambil barang-barang tergantung di pagar diambil oleh sejumlah petugas berjaga yang menggunakan seragam hitam.
Aksi ini memuncak karena beberapa waktu yang lalu para pedagang sudah melakukan audiensi ke Kantor DPRD DIY untuk menuntut adanya keterlibatan para pedagang dalam relokasi Teras Malioboro jilid 2, namun pertemuan tersebut hanya diwakili oleh Pemda DIY, sementara Pemkot Yogyakarta absen.
Usai aksi mereda, pedagang tetap bersikukuh ingin berjualan di selasar pedestrian Malioboro sembari menunggu keputusan dari pemerintah setempat. ***