![]() |
Penulis novel Romantika Sang Jenderal Lusiana Sanato (kiri) dan Sandra (kanan) pemeran dalam trailer filmnya. |
Kabarnusa.com –
Sebuah karya novel yang mengangkat perjalanan hidup
seorang Jenderal asal Bali akan menjadi bacaan menarik dan spirit bagi
generasi muda maupun orang tua di Tanah Air. Tidak hanya itu, kisah sang
Jenderal yang mengharukan itu, juga diperkaya dengan teaser film.
Kehadiran
novel yang diangkat dari kisah nyata, berjudul ‘Romantika Sang Jenderal’
itu, akan melengkapi referensi karya sebelumnya, sekaligus kembali
menggairahkan dunia hiburan di Tanah Air.
Kini penggarapan
Novel karya Lusiana Sanato dan Krisna Pabhicara itu, sudah mendekati
rampung. Demikian juga, penggarapan trailer film, yang melibatkan artis nasional
dan lokal itu, tinggal penyempurnaan di beberapa scene.
Menurut
Lusi, panggilan Lusiana, buku novel itu dilengkapi soundtrack dan teaser film sehingga akan menjadi lebih menarik dan hidup.
Sejumlah
artis dilibatkan dalam teaser novel seperti artis Ayudia Bing Slamet, Devi Sandra, Anwar Fuady dan artis lokal Bali lainnya.
Pembeli
hak lagu nasional “benci tapi rindu “ ciptaan Rinto Harahap ini
melanjutkan, dalam teaser ini, divisualisasikan, cuplikan novel yang
menggambarkan perjalanan Sang Jenderal yang keluarganya hidup serba kekurungan,
sehingga harus bertransmigrasi ke Bengkulu.
Hal sama disampaikan
tokoh muda produser dan sutradara Casko Wibowo, bersama Lusi sebagai
produser dan executive produser, mengadopsi para pekerja seni kaliber
nasional untuk penggarapan novel dan teaser film.
Dilibatkannya,
Krisna yang dikenal penulis buku ‘sepatu dahlan’ nya Dahlan Iskhan
mantan Menteri Negara BUMN, juga memberi bobot tersendiri novel tersebut.
Dikatakannya,
proses pengerjaan novel setelah mengantongi izin dari keluarga sang
tokoh dan pihak terkait lainnya, juga dilakukan riset lapangan hingga
tiga bulan lebih. Beberapa provinsi atau kota, yang pernah ditinggali
Sang Jenderal itu, juga dilakukan riset lebih dahulu.
Beberapa kota yang diangkat dalam novel autobiografi itu seperti Bali, Bengkulu, Palembang hingga Semarang.
“Ceritanya,
dimulai sejak masa kecil lahir di Bali hingga keluarganya
bertransmigrasi ke Bengkulu,” tutur Lusi dalam perbincangan dengan
Kabarnusa.com di Denpasar Senin (21/9/2015).
Demikian juga,
semasa tokoh itu hidup di Pulau Sumatra, kemudian bertemu seorang
pengusaha China kala itu, yang kemudian menyekolahkan ke SMA di Kota Palembang.
“Semua
digambarkan, bagaimana hidup Sang Jenderal ini yang serba susah, sampai
tidak makan beberapa hari, tidur di depan toko dan lainnya,” sambung
pengusaha yang kini menempuh Program Doktoral Ilmu Hukum sebuah Universitas
di Jakarta ini.
Sampai akhirnya, berkat kerja keras, disiplin, dedikasi, kejujuran kecerdasan membawanya mampu masuk di AKABRI Kepolisian.
“Pesan
lain yang disampaikan dalam novel ini, bahwa untuk masuk diterima di
AKABRI, tidak harus dari keluarga berada, tetapi dengan kegigihan,
ketekunan dan kepintaran yang dimiliki seperti Sang Jenderal ini telah
membuktikan semuanya,” kata Lusi.
Jadi, bagi pemuda atau
orang tua yang berlatar belakang kurang mampu bisa mengambil pelajaran
dan semangat dari kisah Romantika Sang Jenderal, bahwa kesuksesan itu
bisa diraih dengan kerja keras, dedikasi yang tak kenal putus asa.
Dalam novel itu, juga dikisahkan perjalanan asmara sang Jenderal yang bertemu Ayu, gadis Bali di Pasar Minggu Jakarta.
Kisah
percintaan dua anak muda asal Pulau Seribu Pura ini juga menarik
disimak dalam novel itu yang cukup mengharu biru dan penuh romantika.
Diiriingi soundtrak lagu Adam dan Hawa di sepanjang trailer ini,
menjadikan karya Lusi bakal memberi warna baru jagat hiburan di Tanah
Air.
Pengambilan syuting video klip Romantika Sang Jenderal ini, mengambil lokasi
cukup mewah dan eksklusif di Bali seperti Vila C 151, Dreamland, vila
Pelataran Canggu dan Pantai Candi Dasa Karangasem. (rhm)