Ruru, Mahasiswa Zimbabwe yang Berlayar Jauh ke UGM Demi Biologi

Ruvarashe Rambwawasvika, akrab disapa Ruru, mahasiswa internasional yang datang ke Indonesia menimba ilmu di UGM untuk menjadi dosen peneliti

15 Agustus 2025, 15:56 WIB

Yogyakarta – Ruvarashe Rambwawasvika, atau akrab disapa Ruru, adalah salah satu dari sekian banyak mahasiswa internasional yang datang ke Indonesia untuk menimba ilmu.

Mahasiswi berusia 26 tahun asal Zimbabwe ini memilih Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai tempatnya melanjutkan studi magister.

Ia tiba di Yogyakarta pada akhir Oktober tahun lalu, membawa serta impian besar untuk menjadi seorang peneliti dan dosen di negaranya.

Ruru datang ke UGM dengan dukungan beasiswa bergengsi Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Beasiswa ini mencakup biaya kuliah, biaya hidup, serta masa persiapan bahasa dan budaya Indonesia.

Keputusannya memilih UGM didasari oleh reputasi kuat program studi Biologi UGM yang ia ketahui dari hasil riset dan rekomendasi teman-temannya.

Ia juga merasa yakin dengan lingkungan akademik di Indonesia yang menurutnya sangat kondusif, seperti di Zimbabwe.

Adaptasi dan Tantangan

Berpindah dari negara beriklim empat musim ke iklim tropis yang hangat tentu bukan hal mudah. Namun, Ruru menyambut tantangan ini dengan semangat.

Ruru memuji keramahan masyarakat lokal yang selalu siap membantu. Tantangan terbesarnya adalah bahasa, sebab sebagian besar perkuliahan disampaikan dalam bahasa Indonesia.

Meski begitu, dosen memberikan fleksibilitas kepadanya untuk mengerjakan tugas dan ujian dalam bahasa Inggris.

“Proses pembelajaran bahasa yang bertahap juga mempermudah adaptasinya,” ujar Ruru, Jumat (15/8/2025).

Di tengah penyesuaian, Ruru juga menemukan kenyamanan dalam kuliner lokal. Ia mulai menyukai masakan Indonesia, seperti nasi goreng, meski awalnya merasa rasanya terlalu manis.

Untuk mengobati rasa rindu akan masakan negaranya, ia kadang mendapat kiriman fufu (makanan pokok berbahan dasar jagung putih) dari teman-temannya di Malang.

Tekad Kuat dan Rencana Masa Depan

Sebagai mahasiswa magister, ketertarikan akademik Ruru terfokus pada parasitologi biomedis.

Selama dua tahun ke depan di UGM, ia berencana mendalami biokimia dan metode laboratorium molekuler. Ia melihat kekayaan biodiversitas Indonesia sebagai kesempatan emas untuk melakukan perbandingan dengan negaranya.

“Penelitian parasitologi, terutama yang berkaitan dengan darah dan air, masih kurang mendapat perhatian dibandingkan virus, bakteri, atau jamur,” jelasnya.

Meski sempat mengalami rasa rindu rumah, Ruru merasa sangat terbantu dengan dukungan kuat dari komunitas di UGM, baik dari teman-teman maupun staf pengajar. Setelah menyelesaikan studinya, ia berencana kembali ke Zimbabwe untuk berkontribusi pada pengembangan departemennya dan meningkatkan praktik pengelolaan lingkungan.

“Dosen dan teman di kampus sangat mendukung,” terangnya.

Perjalanan Ruru di UGM tidak hanya menjadi sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi ilmiah yang lebih erat antara Zimbabwe dan Indonesia.***

Berita Lainnya

Terkini