SAFEnet: Serangan Digital terhadap Kelompok Kritis di Indonesia Semakin Politis

Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), menilai serangan digital terhadap kelompok kritis di Indonesia bernuansa politis

4 Maret 2022, 16:27 WIB

Hak atas rasa aman itu semakin hilang ketika melihat maraknya KBGO. Sepanjang 2021, ada 677 aduan KBGO masuk ke SAFEnet termasuk rujukan dari Komnas Perempuan.

Hampir semua provinsi di Indonesia, menyampaikan laporannya, yaitu 26 provinsi. Laporan paling banyak dari Jawa sebanyak 339 aduan, lalu luar Jawa sebanyak 87 aduan, dari luar negeri sebanyak 2 aduan, dan 249 aduan tidak diketahui.

“Masih terus terjadinya represi digital ini perlu disikapi dengan upaya ekstra dari banyak pihak untuk meningkatkan resiliensi digital dan langkah bersama untuk menghentikan kemunduran demokrasi,” tegas Damar Juniarto.

Ini Cara Ridwan Kamil Hadapi Serangan Media Sosial

Menurutnya, represi digital itu mencakup tiga aspek dalam hak-hak digital, yaitu hak untuk mengakses Internet, hak untuk bebas berekspresi dan hak atas rasa aman di ranah digital.

Pada bagian lain, diungkapkan, kecepatan Internet masih paling lambat dibanding negara-negara tetangga. Secara global, Indonesia di urutan ke-76 untuk kecepatan akses Internet menggunakan kabel dan lebih rendah lagi untuk akses dari perangkat bergerak.

Dari sisi konten, menurut Laporan Transparansi Google, pada tahun 2021, Pemerintah Indonesia merupakan negara dengan jumlah volume permintaan tertinggi penghapusan konten kepada Google yaitu 254.461 konten, bahkan di atas Rusia (205,802).

Komite Keselamatan Jurnalis Desak Polisi Ungkap Penyebar Hoaks terhadap Ketua AJI

Berita Lainnya

Terkini