Denpasar – Untuk pertama kalinya Astra Motor Bali semasa pandemi
menggandeng komunitas CBR250RR Bali untuk mengikuti refreshment dasar-dasar
berkendara yang aman di jalan raya.
Dua fitur penjaga stabilitas motor saat berkendara yakni pengereman dan saat
menikung menjadi pembahasan yang utama pada kegiatan dengan tajuk “safety
riding skill”.
Mengambil lokasi di halaman Gudang Astra Motor Megati Tabanan dengan tetap
mengutamakan protokol kesehatan yang ketat, seluruh peserta adalah komunitas
CBR250RR ini mengikuti dengan aman hingga acara selesai, Selasa (201/4/2021).
Sebelum sesi latihan dan refreshment dimulai, seluruh peserta dengan total 20
orang di berikan pembekalan teori terlebih dahulu dengan kemasan yang berbeda,
ada kuis yang menarik untuk mengetahui pemahaman peserta saat penjelasan teori
dengan menggunakan platform quizizz.
Pada sesi praktek dimulai dengan mengingatkan kembali dasar-dasar berkendara
seperti pengereman dan menikung yang langsung dipraktekkan dilapangan
menggunakan type CBR250RR.
Materi disampaikan instruktur safety riding Astra Motor Bali I Gusti Ngurah
Iswahyudi dan Yosepth Klaudius, menekankan kembali tehnik dan fitur penjaga
stabilitas motor saat dijalan yakni :
Dasar pengereman
Ingat prinsip mengerem adalah mengurangi laju kendaraan bukan berhenti secara
instan, jadi operasikan pengereman depan dibantu rem belakang dengan menutup
grip gas, menarik tuas rem depan dengan 4 jari secara lembut semakin lama
semakin kuat.
“Jika mendadak menarik tuas rem depan secara kuat, roda depan sepeda motor
akan terkunci dan bisa berakibat fatal,” kata Iswahyudi mengingatkan.
Kedua Saat mengerem jangan menarik tuas kopling karena akan mengakibatkan
power loss pada motor dan meluncur semakin cepat, cukup tutup gas dan fokus di
pengereman.
Ketiga Ketika motor hendak berhenti baru menarik tuas kopling dan menurunkan
kaki kiri saat berhenti karena kaki kanan masih terfokus di pengereman.
Dasar menikung
Pertama Saat memasuki tikungan, kurangi kecepatan terlebih dahulu. Misal
sebelum masuk tikungan kecepatan 60km, setelah masuk tikungan kecepatan 40 km.
Kedua saat menikung, badan mengikuti kemiringan sepeda motor, kepala tetap
tegak lurus sejajar jalan dengan pandangan mata tertuju ke arah ujung
tikungan, posisi tangan agak ditekuk dan rileks.
Dan perlu diingat jari tangan jangan standby di tuas rem depan karena jika
kaget bisa refleks dan motor akan selip, berbahaya! Oh ya, pastikan juga
kecepatan tetap konstan saat berada di tikungan ya.
Ketiga Selepas tikungan Semeton bisa menambah kecepatan dan mata tetap tertuju
ke depan melihat situasi jalan.
Dasar – dasar tersebut berlaku untuk segala type motor Honda, sedangkan khusus
untuk motor Honda jenis matik ada pembeda sedikit di pengeremannya saja, yaitu
di mana tuas rem depan dan belakang keduanya berada pada stang kemudi.
Para peserta mulai mencoba mempraktikkan dasar pengereman dan menikung
tersebut dengan motor masing-masing. Mereka mencoba dalam beberapa run hingga
akhirnya di-review perkembangan latihannya oleh para instruktur.
Selepas rehat, course di-set lagi dengan beberapa jalur yang berisi kombinasi
dari latihan sebelumnya. Dikombinasikan ada ngeremnya, ada ngegasnya, ada
nikungnya.
Komplit banget dan spesial buat peserta yang sudah nggak sabar mencoba
mempraktikkan hasil latihannya. Yah semacam sirkuit Sentul lah ya, ada jalur
kencangnya, hairpin-nya, bahkan batu jumroh-nya juga!
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang quiz, dan dimenangkan oleh Frendy
dari HCRC sebagai peserta dengan skor terbaik di quiz tersebut mendapatkan
hoodie #Cari_Aman yang keren.
“Merupakan momen yang tidak terlupakan bagi semua peserta, kangennya mengaspal
kembali di sirkuit terobati dengan acara ini. Semoga saja pandemi segera
berakhir dan acara positif seperti ini bisa kembali dilaksanakan dengan lebih
sering. Sampai jumpa di acara berikutnya ya, Semeton. Ingat tetap #Cari_Aman
di jalan.,” tutup Iswahyudi. (rhm)