Sakit Stroke Menahun, Petani Tabanan Gantung Diri

29 Maret 2015, 12:24 WIB
ilustrasi

Kabarnusa.com – Mengambil jalan pintas mengakhiri hidup dengan cara gantung diri kembali terjadi di wilayah hukum Polres Tabanan, Bali.

Bila sebelumnya kasus gantung diri dipicu sakit diabet tak kunjung sembuh dilakukan nenek Nesa di Desa Sanda, Kecamatan Pupuan, kali ini kasus serupa dilakukan Made Baret (65), di Banjar Soka Kanginan, Desa Senganan, Kecamatan  Penebel.

Made Baret yang berprofesi sebagai petani ini, ditemukan tewas gantung diri di pohon  durian milik Nengah Catrawan (55) yang juga saksi di kebunnya, Minggu (29/03/2015) sekira pukul 07.00 Wita.

Kapolsek Penebel AKP Sri Subakti seijin Kapolres Tabanan AKBP Komang Suartana, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Menurut kapolsek, berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi serta keluarga,  pagi itu saksi Catrawan berniat ke kandang sapi yang ada di kebunnya untuk memberi makan sapi.

Sesampainya di kandang serta memberi makan sapi, saksi terkejut melihat sosok tubuh berbaju putih dan celana biru tergantung di pohon durian.

“Korban tergantung pada seutas tali plastik warna biru di ketinggian sekitar 2 meter,” terangnya.

Melihat kejadian tersebut, saksi lantas menghubungi keluarga korban dan melaporkan pada polisi.

“Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan luka-luka pada tubuh korban. Kesimpulan sementara, korban tewas karena bunuh diri dengan cara gantung diri,” katanya.

Kapolsek Sri Subakti menambahkan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban selama ini menderita sakit stroke.

“Diduga korban nekat gantung diri karena sakit stroke,” tegas dia. (gus)

Berita Lainnya

Terkini