Kabarnusa.com – Pesatnya persaiangan dunia usaha seiring masuknya era perdagangan bebas menuntut kesiapan kalangan pengusaha UKM Kreatif sehingga mereka perlu memiliki akses perbankan dan manajemen yang memadai.
Dalam kerangka itulah, Badan Ekonomi Kreatif atau BeKraf menggelar workshop Kelas Manajemen Keuangan Usaha Bagi UKM Kreatif, bagi para pelaku usaha di bidang ekonomi kreatif di Provinsi Bali.
Menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bekraf menggembleng para pengusaha UKM itu, agar bisa meningkatkan pengetahuan akses permodalan serta kemampuan managemen keuangan.
“Lewat kegiatan ini, para peserta dapat diproyeksikan menjadi debitur perbankan sehingga terwujud peningkatan kapasitas dari sisi ketrampilan keuangan serta akses permodalan perbankan,” kata Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog K. Kusuma dalam keterangan resminya kepada wartawan di Kuta Rabu (22/6/2016).
Dengan pelatihan selama tiga hari itu, diharapkan, para pelaku UKM mempunyai ilmu dan terinspirasi mengembangkan usahanya.
“Tujuan utamanya adalah meningkatkan kapasitas UKM, dan menarik UKM-UKM Baru, sehingga pengangguran-pengguran di Indonesia bisa bersaing dan menciptakan kerja,” tandasnya.
Jadi, dengan begitu Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pasalnya, mau tidak mau, adanya MEA atau pasar bebas, kompetisi akan makin ketat.
Sesuai amanat Presiden Jokowi agar bisa mandiri dan bersaing. Dengan begitu suka tidak suka, mau tidak mau ekonomi global akan dihadapi, sehingga harus siap.
Pihaknya juga berharap para UKM dapat naik kelas tidak hanya sekedar memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) namun bisa meningkat memanfaatkan kredit lainnya dari perbankan konvensional.
Dikatakan Restog, sesuai amanah yang diberikan kepada Bekraf, sesuai tugas dan fungsinya akan memberikan dorongan dan mengampu 16 subsektor yang menjadi binaan.
Enam belas sektor itu, yang terus didengungkan Pemerintahan Joko Widodo agar menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi melalui pelaku-pelaku ekonomi kreatif.
Disebutkan, enam belas subsektor yakni kuliner, kerajinan, fashion, aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film animasi dan video, fotografi, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio.
Pertumbuhan industri kreatif akan terus didorong karena sudah terbukti sebagai tulang punggung ekonomi kreatif.
Tugas Bekraf kata Restog, adalah membantu memfasilirasi pelaku UKM kreatif secara khusus guna meningkatkan ketrampilan di bidang permodalan, pengelolaan keuangan, maupun pemasaran.
Kegiatan Lokakarya Bekraf untuk UKM Kreatif tahun ini, merupakan kali ketiga setelah di Aceh dan Makassar kemudian di Bali. (rhm)