Sampoerna Gelar Temu Sukses Keluarga Tani Jawa – Bali

18 Mei 2016, 11:39 WIB
Kegiatan temu wicara, salah satu dari rangkaian Temu Sukses Keluarga Tani dan Gelar Inovasi di Tabanan

Kabarnusa.com – PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) bekerja sama dengan Yayasan Somya Pertiwi menggelar Temu Sukses Keluarga Tani se Jawa – Bali di Aula Cau Chocolate, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, Rabu (18/5/2016)

Acara yang dirangkai dengan Gelar Inovasi Produk Olahan Berbasis Beras 2016 tersebut dihadiri puluhan petani sukses dari beberapa kota di Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali.

Manager Stakeholder Relations & CSR East dari Sampoerna,  Arga Prihatmoko dalam laporannya mengemukakan, kegiatan yang digelar di Tabanan ini merupakan salah satu wujud kontribusi Sampaoerna terhadap kemandirian pangan nasional dan kesejahteraan keluarga tani Indonesia.

“Sampoerna berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ungkapnya.

Menurut Arga, salah satu dukungan yang dilakukan Sampoerna adalah diseminasi program intensifikasi budidaya padi melalui Program System of Rice Intensification (SRI). Program SRI yang digulirkan sejak tahun 2007 terbukti telah berhasil meningkatkan kesejahteraan petani melalui produktivitas padi yang lebih baik.

Diseminasi Program SRI ini telah dilakukan Sampoerna di empat provinsi, 17 kabupaten, 36 kecamatan dan  59 desa.

” Program SRI Sampoerna tersebut melibatkan  tenaga tanam sejumlah 5.928 orang, petani demonstrator 2.884 orang dan petani kader 803 orang,” paparnya.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Setda Tabanan Wayan Miarsana memberikan apresiasi positif dan mendukung program yang dilaksanakan Sampoerna.

Bupati Tabanan berharap Program SRI Sampoerna bisa lebih banyak diterapkan di Tabanan untuk memberdayakan petani di Tabanan.

“Kami berharap program ini bisa terus berlanjut sehingga petani di Tabanan yang terlibat bisa lebih banyak lagi,” harapnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bali, Prof. Nyoman Suparta yang berharap para petani atau keluarga tani bisa mengolah produk berasnya menjadi aneka olahan berbahan beras.

“Dengan cara itu, produk beras bisa memiliki nilai tambah karena bisa dijual dengan harga yang lebih mahal,” ujarnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini