Bangli- Desa Panglipuran ibarat sebuah permata budaya Bali yang telah diakui secara internasional dengan resmi membuka Festival Desa Panglipuran XII 2025 pada hari kamis 10 juli kemarin.
Dengan balutan kaya tradisi dan berkomitmen teguh pada berkelanjutan Desa Panglipuran
Dengan tema Samskerti Bhumi Jana, Harmoni Menuju Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif
Event festival yang akan berlangung dari tgl 10 hingga 12 juli mendatang menyajikan sebuah perayaan yang mendalam,reflektif inspiratif, dan pengalaman yang tidak akan terlupakan bagi setiap wisatawan
“Festival ini sebagai bentuk syukur atas berkah yang diberikan, sekaligus ajakan tulus kepada dunia untuk bersama-sama melestarikan warisan leluhur demi generasi mendatang,” ujar Wayan Sumiarsa selaku Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran
Sumiarsa juga menambahkan sebagai bentuk implementasi filosofi Tri Hita Karana yang menekankan keharmonisan antara manusia dengan alam, dan Tuhan.
Serta sebagai ruang edukasi, apresiasi seni, dan promosi pariwisata berbasis masyarakat yang ramah lingkungan.
Di harapkan dengan di gelarnya festival ini juga menjadi media promosi Desa Wisata Penglipuran baik Wisatawan Lokal maupun Mancanegara.
Dan yang utama wisatawan dapat merasakan harmoni Desa Penglipuran. Mari kita jaga bersama kelestarian seni, budaya, dan lingkungan demi warisan berharga bagi masa depan, imbuh sumiarsa
Sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Pada tahun 2024, jumlah kunjungannya mencapai lebih dari 1 juta orang, atau rata-rata 2.652 pengunjung per hari.
Dengan agenda rutin festival tahunan ini di harapkan kunjungan wisatawan dapat terus meningkat setiap tahunnya.
Serta menjadi salah satu tujuan wisata terfavorit bagi wisatawan baik Lokal maupun Mancanegara.
Dengan khas tata ruang tradisional, arsitektur adat otentik, serta komitmen terhadap filosofi Tri Hita Karana, desa Penglipuran menjadi model pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat.***