Sandi Uno: LRT Bali Diharapkan Bisa Atasi Kemacetan di Pulau Dewata

Sebelumnya rencana proyek pembangunan LRT ini akan dimulai pada fase 1 dan fase 2. Kedua fase ini ditargetkan akan rampung pada tahun 2031.

8 Oktober 2024, 22:17 WIB

Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Bali bisa menjadi solusi untuk mengatasi macet yang kerap terjadi di Pulau Dewata.

“Hadirnya LRT di Bali akan menjadi solusi jangka panjang dan permanen terhadap masalah traffic di Bali,” kata Sandiaga Uno di gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin 7 Oktober 2024.

Dia menilai efektivitas hadirnya moda transportasi berbasis kereta dapat dilihat dari kondisi jalanan di Jakarta yang kini membaik setelah hadirnya Moda Raya Terpadu (MRT).

Sebelumnya rencana proyek pembangunan LRT ini akan dimulai pada fase 1 dan fase 2. Kedua fase ini ditargetkan akan rampung pada tahun 2031.

Adapun rute fase 1 yakni Bandara Ngurah Rai – Kuta Sentral Parkir – Seminyak – Berawa – Cemagi. Sedangkan untuk rute fase 2 yakni Bandara Ngurah Rai – Jimbaran- Universitas Udayana- Nusa Dua.

Proyek akan dilanjutkan fase 3 dengan rute Kuta Sentral Parkir – Sesetan – Renon – Sanur, dan fase 4, Renon – Sukawati – Ubud.

Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Ari Askhara mengatakan rencananya proses pembangunan proyek ini akan dimulai pada April 2025 dengan mendatangkan 10 Tunnel Boring Machine (TBM) atau mesin bor bawah tanah.

“Untuk fase pertama kita selesaikan awal 2028, yang fase kedua akhir 2028, dan keseluruhan fase satu dan fase dua diperkirakan beroperasi penuh pada akhir tahun 2031,” kata Ari saat menghadiri upacara Pengeruwakan rencana pembangunan Bali Urban Subway atau LRT di Central Park, Kuta, Badung, Bali, pada Rabu 4 September 2024.

Proyek pembangunan LRT ini murni mengandalkan investor tanpa menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).***



Artikel Lainnya

Terkini