Denpasar– Santri Tanggap Bencana (Santana) dari Yayasan Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Denpasar dan Tabanan (Bali) menggelar bakti sosial (baksos) memberikan bantuan untuk para korban kebakaran di pemukiman padat kampung Jawa di RT 5 Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar, Sabtu 17 Juni 2023.
Perwakilan Tim Santana Bali Drs. H. Warso, S.Pd mengemukan, bantuan yang diberikan Santana Bali untuk korban kebakaran di Kampung Jawa ini berupa paket sembako dan pakaian layak pakai sesuai permintaan dari Ketua RT dan Koordinator Bantuan korban kebakaran.
“Kebakaran di kampung Jawa ini terjadi Selasa tanggal 13 Juni lalu. Sehari setelah kebakaran kami telah mengirim tim untuk melakukan pemetaan dan menemui para tokoh masyarakat untuk mengetahui jenis bantuan apa yang paling diperlukan. Dari pemetaan tersebut, kami lantas memberikan bantuan 42 paket sembako sesuai sejumlah KK yang menjadi korban kebakaran dan bantuan pakaian layak pakai,” ujarnya
Baca juga : Dugaan TPPU Libatkan Libatkan Seorang Konsul di Bali
Menurut Warso, berdasarkan data yang diperoleh dari Tim Pendahulu yang melakukan pemetaan, warga yang terdampak dari kebakaran tercatat sejumlah 42 KK, meliputi 110 jiwa yang terdiri dari laki-laki 63 jiwa dan permpuan 56 jiwa. Perinciannya, balita 4 jiwa, anak sekolah 22 jiwa, lansia 15 jiwa dan difabel 3 jiwa. “Untuk bantuan pakaian layak pakai yang kami berikan berupa aneka baju untuk anak-anak sampai ukuran dewasa, sarung serta mukena,” katanya
Disebutkan, bantuan yang diberikan oleh SPMAA Bali tersebut merupakan gerakan spontanitas sebagai salah satu bentuk kepedulian sosial jamaah SPMAA Bali setelah sebelumnya menerima laporan dari anggota jamaah lewat Grup WA terkait kejadian musibah kebakaran tersebut pada hari Selasa pagi, 13 Juni, beberapa jam setelah terjadinya kebakaran. “Dari info di WA Grup tersebut besoknya mengirimkan tim ke lapangan dan mengumpulkan dana secara swadaya,” ujarnya.
Ketua RT 5 Dusun Wanasari H. Budi saat menemui dan mengantar Tim Relawan Santana SPMAA Bali meninjau puing-puing bangunan bekas kebakaran menuturkan, musibah kebakaran terjadi pada Selasa pagi, sekitar pukul 09.00. Ada sekitar 36 unit bangunan rumah yang terbakar.
AMSI Bali Ajak Masyarakat Saring Informasi sebelum ‘Share’ ke Media Sosial
“Bangunan rumah yang ada memang merupakan pemukiman padat. Semua rumah yang terbakar terletak dalam satu wilayah yang berhimpitan. Rumah yang terbakar didirikan di atas tanah kontrakan milik satu orang,” jelasnya
Menurut H. Budi, akibat kebakaran tersebut warga masyarakat yang menjadi korban sementara ada yang tinggal di rumah saudaranya serta sebagian lagi tinggal di tenda pengungsian yang didirikan oleh pemerintah. Selain tenda pengungsian pemerintah juga telah membangun dapur umum untuk korban kebakaran.***