Kabarnusa.com- kandidat bupati-wakil bupati Karangasem, Wayan Sudirta-Made Sumiati (SMS) memberi perhatian serius terhadap Tingginya angka kematian bayi lahir(66 per 1000 kelahiran) serta angka kematian ibu melahirkan (10 per 1000 ibu melahirkan).
Gntuk itu, guna mengatasi masalah itu, SMS mencanangkan program kongkrit bidang kesehatan, yang disampaikannya dalam ‘’Debat Layanan Publik’’ di Kantor Ombudsman Bali, pada Jumat (13/11/2015).
SMS memaparkan 31 program unggulan, dengan tambahan dana sekitar Rp 100 miliar melengkapi anggaran yang sudah dilaksanakan untuk bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi sosial dan lain-lain.
Mereka berkomitmen untuk mewujudkannya, bila dipercaya masyarakat memimpin Karangasem lima tahun ke depan.
Diantaranya, bidang ekonomi dan sosial mencanangkan membangun 1000 rehab rumah per tahun, 500 cubang per tahun, 621 Koperasi Dusun, 78 Koperasi Perempuan tingkat desa, pembenahan pasar tradisional di kecamatan, dana duka untuk setiap warga yang meninggal dan lainnya.
Sementara guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, SMS mencanangkan peningkatan insentif Kader Posyandu dari Rp 25 ribu/orang/bulan menjadi Rp 150 ribu, insentif KKDS (Kader Kesehatan Desa Siaga) dari Rp 50 ribu/orang/bulan menjadi Rp 200 ribu.
JUga, menempatkan seorang dokter spesialis di Puskesmas, tambahan 2 ambulan, alat kesehatan serta kamar rawat inap, sementara untuk desa yang medannya sulit dan jauh dari Puskesmas, dibangun Puskesmas Pembantu untuk pelayanan kesehatan dasar.
Untuk mendekatkan pelayanan sampai ke pelosok, Pengobatan Gratis berbasis Desa akan dijadikan program rutin. ‘’Itu pasti bisa, apalagi Karangasem punya 8 Puskesmas beserta dokter serta perawat dan staf, sejumlah Pustu, 3000-an Kader Posyandu, 156 KKDS.
“Kita juga akab beri dukungan anggaran. Sekarang ini pun kami bisa melakukannya, bersama Forum Perempuan, Forum Teruna Teruni, Relawan-relawan Dusun dan Banjar, Kader PDIP, dan para Remaja,’’ papar Sudirta dan Sumiati.
Ibu-ibu yang berduyun ke Pengobatan Gratis SMS dalam 2 bulan ini merasa sangat tertolong. Cukup banyak yang merasakan keluhan ringan, malas ke Puskesmas yang jauh. Kalau pengobatan gratis turun ke desa, ibu-ibu dan bapak-bapak yang lanjut usia, bisa datang dan memeriksakan kesehatannya.
‘’Dengan turun begini, mereka bisa mendapatkan pemeriksaan, serta pengetahuan ringan tentang kesehatan,’’ kata Made Sumiati, calon wakil pendampinng Waya Sudirta.
Target dari program kesehatan berlapis-lapis ke desa ini, kelak angka kematian ibu melahirkan serta angka kematian bayi lahir, bisa ditekan serendah mungkin. (kto)